Jakub Fabian Skrzypski didakwa makar dan terancam pidana penjara seumur hidup jika terbukti berkomplot melawan negara. Kedutaan besar Polandia dikabarkan telah meminta bertemu dengan tersangka.
Iklan
Warga Polandia yang ditahan oleh kepolisian Papua terancam pidana penjara seumur hidup setelah didakwa merencanakan makar terhadap negara. Ia juga diduga terlibat konspirasi penyelundupan senjata untuk kelompok separatis di Papua.
Jakub Fabian Skrzypski ditangkap 26 Agustus silam di timur Papua bersama tiga warga lokal. "Dia didakwa makar," kata Jurubicara Polda Papua, Ahmad Musthofa Kamal.
Polisi menduga Skrzypski yang masuk ke Indonesia dengan visa wisata mendiskusikan penjualan senjata dengan seorang pemimpin kelompok pemberontak yang bersembunyi di Papua Nugini. Keterangan saksi, pesan pendek di telepon seluler dan sebuah rekaman video yang menampilkan tersangka saat latihan menembak akan dijadikan bukti di pengadilan.
Seperti dilaporkan kanal berita Polandia, RMF24, saat ini pejabat konsuler kedutaan besar telah meminta bertemu dengan pria berusia 39 tahun tersebut. Menurut RMF24, kedutaan besar berusaha mengusahakan ekstradisi Skrzypski ke Swiss, di mana ia menetap. Namun hingga kini Indonesia dan Swiss belum menandatangani perjanjian ekstradisi.
Jokowi Blusukan di Papua
Presiden Joko Widodo membawa Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri dalam kunjungan kerja ke Papua. Ini adalah kedelapan kalinya Jokowi melawat ke provinsi di ufuk timur tersebut.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Delapan Kali di Papua
Selama lima jam Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menumpang pesawat kepresidenan ke Papua. Ini adalah kali ke-delapan presiden mengunjungi provinsi di ufuk timur Indonesia itu sejak dilantik Oktober 2014 silam.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Tanda Kemakmuran
Dalam kunjungannya kali ini presiden mendapat agenda ketat. Setibanya di Jayapura, Jokowi dijadwalkan menyerahkan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada penduduk setempat. Ia berpesan agar penduduk menyimpan dokumen penting tersebut dengan aman. "Dimasukkan ke plastik, difotokopi, jadi kalau hilang ngurus-nya lebih gampang," ujar Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Kepemilikan Permudah Pinjaman
Penyerahan sertifikat tanah dinilai penting sebagai pondasi kemakmuran. Kini penduduk bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk menambah pinjaman usaha. "Tapi hati-hati untuk agunan ke bank tolong dihitung, dikalkulasi bisa mencicil, bisa mengembalikan ndak setiap bulan? Kalau ndak, jangan," ucap Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Kurangi Konflik Tanah
Tahun 2017 silam pemerintah membagi-bagikan 70.000 sertifikat kepada penduduk Papua. Tahun ini Badan Pertanahan Nasional menargetkan penyerahan 20.000 sertifikat tanah tambahan.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Rombongan Menteri di Jayapura
Selain presiden dan ibu negara, rombongan kenegaraan ini juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Seketaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Blusukan Infrastruktur
Selain bertemu penduduk, rombongan presiden juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur vital, antara lain Pasar Mama Mama yang khusus dibangun buat kaum perempuan dan jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Jembatan Memangkas Jarak
Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Jayapura dengan Muara Tami. Keberadaan jembatan di atas Teluk Youtefa memangkas waktu perjalanan dari yang semula 2.5 jam menjadi hanya satu jam saja.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
7 foto1 | 7
Penangkapan Skrzypski dikecam oleh kelompok Hak Azasi Manusia, TAPOL. Dalam keterangan persnya, organisasi tersebut menulis "bahwa Skrzypski hanyalah seorang wisatawan yang mungkin bertindak sembarangan dan tidak bertanggung jawab di area konflik."
Menurut TAPOL, dakwaan terhadap Skrzypski dinilai tidak adil lantaran kuatnya unsur ketidaksengajaan ketika melanggar Undang-undang keimigrasian. Ia diyakini tidak berniat makar atau menyokong kelompok separatis bersenjata. "Teman dekat Skrzypski yang kami wawancarai menggambarkannya sebagai seorang penjelajah 'ekstrem' yang penuh semangat dengan hasrat untuk budaya lain, bahasa, dan masalah kemanusiaan," lanjut TAPOL.
Skrzypski sebelumnya sudah pernah berpergian ke Indonesia.
TAPOL juga menyayangkan polisi ikut menangkap seorang mahasiswa Papua, Simon Magal. Ia diciduk beberapa hari setelah penangkapan Skrzypski dan dituduh ikut berkomplot dengan tersangka. Menurut TAPOL, Magal hanya melakukan komunikasi minim dengan Skrzypski dan sedang bersiap melakukan perjalanan ke Australia untuk melanjutkan studi pasca-sarjana.
Serupa Skrzypski, Magal juga dituding melakukan pengkhianatan.
rzn/ap (rtr,ap)
Mahasiswi asal Papua, Calon Pakar Laser
Dolfina Mansnembra adalah mahasiswi Indonesia yang kini sedang mengenyam pendidikan S1 di Jerman. Di jurusan ini, ia menjadi satu-satunya mahasiswi asing. Seperti apa kesehariannya? DW menyajikannya untuk Anda.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari Biak ke Münster
Berasal dari Biak, Papua, Dolfina telah berada lima tahun di Jerman untuk menuntut ilmu. Ia terdaftar sebagai mahasiswi di jurusan Teknik Laser, Fachhochschule (FH) Münster.
Foto: DW/N. Ahmad
Satu-satunya mahasiswi asing
Jurusan Teknik Laser FH Münster didominasi oleh mahasiswa pria. Di antara teman-teman satu angkatannya yang berjumlah sekitar 30 orang, Dolfina adalah satu dari tiga mahasiswa perempuan dan satu-satunya mahasiswi non-Jerman.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari benci menjadi cinta
Kecintaan awal Dolfina terhadap teknik berawal dari kebenciannya terhadap fisika. Namun rasa bencinya justru berubah menjadi rasa penasaran untuk mendalami bidang ini sampai akhirnya ia memutuskan untuk kuliah di jurusan teknik.
Foto: DW/N. Ahmad
Demi masa depan
Kuliah teknik di Jerman tentu tidak mudah. Namun prospek kerja setelah lulus cukup menjanjikan. Oleh karena itu, meskipun kuliahnya sangat sulit, Dolfina tetap bertahan di jurusan ini dan berjuang untuk bisa segera menyelesaikan skripsinya.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari ruang kelas ke "Selbstlernbereich"
Kuliah yang tidak mudah tentu harus diimbangi dengan belajar dengan giat. Setelah selesai kuliah, biasanya Dolfina mengulang pelajaran di area Selbstlernbereich (ruangan dimana mahasiswa bisa belajar sendiri atau berkelompok). Di foto, Dolfina sedang menjelaskan suatu topik ke Muhamad Yunus, mahasiswa asal Subang, yang juga kuliah di jurusan Teknik Laser, FH Münster.
Foto: DW/N. Ahmad
Tulisan di lempeng besi
Gambar di foto adalah salah satu contoh penerapan teknik laser. Dolfina mencetak tulisan dan pola di atas lempengan besi. Ini adalah hasil dari kegiatan praktik di kampus.
Foto: DW/N. Ahmad
Penerapan teknik laser
Selain di lempengan besi, tulisan juga bisa dicetak di pulpen dengan teknologi laser. Masih banyak lagi bidang dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan teknologi laser, seperti misalnya penggunaan pointer presentasi, operasi mata (lasik) atau perawatan kecantikan.
Foto: DW/N. Ahmad
Aktif di PPI
Dolfina aktif di organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Münster. Bersama dengan pengurus PPI Münster (ki-ka: Redo, Wira, Ayas) ia seringkali bertemu usai jam kuliah untuk membahas kegiatan yang diselenggarakan organisasi pelajar ini.