Ground Zero sudah lama dibangun kembali. Terduga dalang serangan itu, Osama bin Laden, telah mati. Yang tersisa adalah politik keamanan, yang menentukan sikap dan tindakan pemerintah AS sejak serangan 9/11.
Iklan
Sejak presiden George W. Bush mengumumkan "Perang Melawan Teror“, dinas rahasia AS bertambah besar. Anggaran bagi ke-16 dinas rahasia AS dilipat gandakan. Tahun 2002 dibentuk Kementerian Perlindungan Negara dan menjadi lembaga federal ke-tiga terbesar di negara paman Sam. Tugas utama 200.000 karyawannya adalah melindungi rakyat AS dari ancaman teror.
Biaya militer AS yang pada 2001 sebesar 312,74 miliar Dolar membengkak menjadi 682,45 miliar di tahun 2012, terutama akibat peperangan di Afghanistan dan Irak yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dengan alasan "Perang Melawan Teror“.
Peningkatan kapasitas dinas rahasia dan militer juga terjadi akibat pemberlakuan undang-undang Patriot Act yang meskipun awalnya hanya untuk kurun waktu terbatas, masa berlakunya terus menerus diperpanjang oleh Kongres.
Dengan bertambahnya kekuasaan dinas rahasia dan militer, banyak pula metode kegiatannya yang berubah. Kasus-kasus penganiayaan dilaporkan baik dari Guantanamo maupun penjara-penjara rahasia di Afghanistan dan Irak.
Kelompok teroris yang bergerak secara desentral, juga menyebabkan peluncuran perang yang asimetris, ungkap Martin Thunert. Akibatnya, tanpa proses pengadilan, terjadi sejumlah pembunuhan terhadap lawan yang diduga mengancam.
Penyiksaan Oleh CIA
Kamp Militer Guantanamo di Kuba dan Penjara Abu Ghraib di Irak adalah dua sinonim untuk aksi penyiksaan sistematis tahanan oleh CIA. Juga terdapat sejumlah penjara rahasia lain di berbagai negara untuk aksi penyiksaan.
Foto: picture alliance/dpa
Camp Delta Guantanamo
Penjara Militer Camp Delta Guantanamo adalah tempat penahanan tersangka teroris dengan reputasi terburuk sedunia. Ratusan tahanan tanpa proses pengadilan dijebloskan ke penjara. Presiden Barack Obama berjanji menutupnya pada masa jabatan pertama, tapi hingga kini gagal. Sejumlah tahanan kini disebar ke seluruh dunia ke negara yang bersedia menampung bekas tahanan yang tidak jelas kesalahannya.
Foto: dapd
Tahanan Guantanamo
Tahanan tersangka teroris dengan seragam penjara warna oranye tidak mendapatkan hak-haknya sebagai tahanan perang. Mereka juga tidak diproses sesuai hukum internasional. Alasannya mereka adalah milisi tempur yang tidak berseragam dan tidak jelas kesatuannya. Kebanyakan diciduk dari Irak, Afghanistan dan kawasan Timur Tengah.
Foto: picture alliance/dpa
Water Boarding
Cara penyiksaan CIA yang paling brutal dikenal dengan sebutan Water Boarding. Tahanan dikondisikan seolah-olah akan mati tenggelam dalam air. Cara penyiksaan itu diperagakan dalam aksi protes di Manhattan AS. Mantan Presiden George W.Bush menyatakan cara itu bukan penyiksaan melainkan interogasi secara keras.
Foto: AP
Penjara Abu Ghraib Bagdad
Penjara Abu Ghraib di ibukota Irak, Bagdad menjadi simbol bagi aksi penyiksaan CIA dalam perang melawan terorisme pasca serangan 11 September 2001. Puluhan tahanan dilecehkan martabatnya dan diperlakukan lebih buruk dari hewan. Sebagai konsekuensinya, hanya pelaku berpangkat rendah yang dihukum ringan di AS, dengan tuduhan melakukan kesalahan prosedur.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Gambar Penyiksaan Mendunia
Gambar tahanan Abu Ghraib yang disuruh berdiri di atas sebuah peti, kepalanya ditutupi kantung kain dan kedua tangannya dihubungkan ke kabel listrik dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, setelah televisi CBS menayangkan program berdurasi satu jam April 2004. Foto-foto penyiksaan lebih brutal dan sadis menyusul dibocorkan beberapa hari kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa
Bagram Afghanistan
Penjara rahasia CIA yang juga terkenal dengan praktik penyiksaannya adalah yang berlokasi di pangkalan militer Bagram, Afghanistan. Organisasi pembela hak asasi menjulukinya “Guantanamo di Afghanistan.” Di penjara militer di utara Kabul itu dalam satu kurun waktu, ditahan hingga lebih 600 orang yang dituduh sebagai teroris dan ditangkap militer Amerika Serikat.
Foto: Getty Images
Penjara Rahasia di Eropa
Sebuah bangunan bekas sekolah menunggang kuda di Antaviliai, Lithuania, 20 kilometer di luar ibukota Vilnius, diduga keras merupakan penjara rahasia CIA. Di sini disebutkan dilakukan penyiksaan tahanan tersangka teroris Al Qaida. Selain di Lithuania, CIA dilaporkan punya penjara rahasia di Rumania dan Polandia, dua negara lain anggota Uni Eropa.
Foto: AP
7 foto1 | 7
Bayang-bayang panjang politik anti-teror
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam perang melawan teror berdampak buruk bagi citra AS, ungkap pakar politik AS, Peter Rudolf.
Pemerintah Obama telah berusaha memperbaikinya, misalnya dengan menjanjikan penutupan penjara Guantanamo dan membatasi serangan pesawat tanpa awak, selain memberlakukan peraturan yang lebih ketat..
"Secara faktual Amerika masih melihat dirinya dalam konflik bersenjata dengan jaringan Al-Qaida," ungkap Peter Rudolf. Ia menambahkan, "Namun perang ini bukan di peringkat utama prioritas Presiden Obama, meskipun ia bisa menggunakannya untuk melegalisasi tindakannya“.
Meskipun Obama akan mengatur instrumen dan metoda kerja politik keamanan ini lebih jauh, sulit dibayangkan bahwa ke depan Amerika akan melepaskan warisannya.
Lima Jurus Obama Redam Terorisme
Presiden AS Barack Obama berupaya menjauhkan Islam dari terorisme. Cuma dengan cara itu gelombang teror berkedok agama bisa diredam, ujarnya. Berikut jurus yang dirapal Washington dalam perang melawan teror.
Foto: picture-alliance/dpa
Terorisme Tanpa Label Agama
Barack Obama menekankan, pihaknya tidak sedang "berperang melawan Islam, melainkan teroris." Menurutnya tidak ada agama yang bertanggungjawab atas kekerasan dan terorisme. "Mereka (teroris) tidak mewakili satu miliar umat muslim."
Foto: picture-alliance/AP Photo
Kemiskinan Sumber Petaka
Kemiskinan dan minimnya pendidikan menurut Obama menjadi lahan subur bagi tumbuhnya terorisme. Ia bukan orang pertama yang mengungkapkan hal serupa. 2002 silam bekas Presiden AS, George W. Bush juga pernah mengutarakan: "Kita berperang melawan kemiskinan karena harapan adalah jawaban terhadap terorisme."
Foto: picture-alliance/AP
Di Tangan Sang Imam
Barack Obama berniat mengajak tokoh agama Islam untuk menyerukan damai. Menurutnya, para imam harus mempertanyakan dalih yang digunakan oleh para teroris. "Kita tidak boleh memberikan legitimasi keagamaan yang mereka tuntut. Mereka bukan pemimpin agama, melainkan teroris," ujarnya.
Foto: Nikolay Doychinov/AFP/Getty Images
Keluarga Kunci Perdamaian
Menurut orang nomor satu di Washington itu, bukan pemerintah, melainkan keluarga teman dan komunitas keagamaan setempat yang berada di garda terdepan dalam mencegah radikalisasi individu tertentu. Dalam praktiknya, negara-negara Eropa berulangkali meminta keluarga terduga teroris ISIS untuk membujuk putra atau putrinya agar keluar dari organisasi teror tersebut.
Foto: Abed al Qaisi
Islam di Amerika Serikat
Obama tidak luput mengingatkan warganya tentang nilai kebebasan yang dianut Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa Islam sejak beberapa generasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Amerika. Obama juga mengimbau warganya tidak mendorong "stigma sosial" terhadap kaum muslim.
Foto: picture-alliance/dpa/Jeff Kowalsky
Kekuatan Militer
Obama berupaya menekankan strategi yang dianut Amerika Serikat lebih condong pada tindak pencegahan. Namun begitu ia tetap membuka kemungkinan penggunaan "komponen militer," untuk meredam gerakan ekstremis seperti ISIS dan Al-Qaida.