Sekitar 5.500 wartawan disuntik vaksin pada Kamis (25/02). Presiden Jokowi berharap vaksinasi terhadap wartawan dapat memberi perlindungan saat bekerja di lapangan karena sering berinteraksi dengan publik dan narasumber.
Iklan
Sekitar 5.500 awak media yang ada di DKI Jakarta pada hari ini, Kamis (25/02) disuntik vaksin COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan program vaksinasi ini dapat memberi perlindungan terhadap wartawan.
"Sesuai dengan yang saya sampaikan pada Hari Pers Nasional bahwa kita ingin mendahulukan insan pers untuk divaksinasi dan Alhamdulillah pagi hari ini sudah dimulai untuk 5.500 awak media," ujar Jokowi.
Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh menijau proses vaksinasi COVID-19 kepada ribuan wartawan yang dilakukan di Hall A Basket Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
"Prosesnya tadi saya lihat berjalan dengan lancar, berjalan baik. Kita harapkan ini memberikan perlindungan kepada awak media, terutama di lapangan, sering berinteraksi dengan publik, sering berinteraksi dengan narasumber, (vaksinasi) memberikan perlindungan yang baik bagi insan pers yang pagi hari ini dilakukan vaksinasi," tutur Jokowi.
Untuk sementara, vaksinasi COVID-19 kepada wartawan ini digelar di DKI Jakarta. Pemerintah berjanji, awak media di daerah lainnya akan mengikuti program vaksinasi yang serupa.
"Kita berharap ini berjalan di provinsi-provinsi yang lain, sehingga awak media di Tanah Air semuanya segera mendapatkan vaksinasi," pungkasnya.
Peserta vaksinasi ini diikuti sekitar 5.000-an wartawan dari berbagai media. Berdasarkan surat undangan Dewan Pers, kegiatan vaksinasi berlangsung selama 3 hari, mulai hari ini hingga Sabtu, 27 Februari 2021.
Diketahui, vaksinasi COVID-19 kepada wartawan ini diikuti sekitar 5.500 orang yang penyuntikannya dipecah selama tiga hari berturut-turut. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-10.00, sesi kedua pukul 10.00-12.00, dan sesi ketiga dimulai pukul 13.00-16.00 WIB.
Wartawan yang telah terdaftar vaksinasi COVID-19 diminta membawa KTP dan salinannya, serta datang sesuai jadwal penerimaan vaksinasi yang telah ditentukan. Apabila hadir di luar jam yang ditentukan, maka peserta tidak diperbolehkan masuk area vaksinasi.
Iklan
Menkominfo: 1 Tahun, 181,5 Juta Vaksinasi, Bisa Herd Immunity
Dalam agenda yang sama, Johnny G Plate mengatakan pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 untuk 181,5 juta jiwa dapat terlaksana dalam satu tahun ke depan. Diharapkan, setelah program vaksin tersebut dapat tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Herd immunity adalah sebuah istilah yang merujuk pada kondisi saat sejumlah orang dalam populasi punya daya imun yang sangat baik sehingga tahan penyakit, salah satunya virus corona. Herd immunity biasanya dapat dicapai dengan vaksinasi.
"Kita harapkan gelombang vaksinasi akan berjalan lancar dalam waktu satu tahun ini untuk vaksinasi 181,5 juta penerima bisa dilakukan di Indonesia, sehingga secepat mungkin tercapai herd immunity," ujar Johnny G Plate, Kamis (25/02).
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
"Dengan demikian proses dan pergerakan pemulihan ekonomi nasional bisa dicapai bersama-sama," ucapnya menambahkan.
Tidak hanya wartawan yang di ibu kota saja, pemerintah juga menargetkan wartawan yang di daerah lain dapat mengikuti program ini.
"Melalui koordinasi yang baik antara Kementerian Kesehatan, Dewan Pers, Kominfo dan berbagai ekosistem lain memungkinkan vaksinasi rekan-rekan media bisa dimulai. Saat ini untuk di Jakarta, nanti awak media di daerah lain akan diatur lebih baik oleh Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers," tuturnya.
Menkominfo juga menyampaikan vaksinasi COVID-19 untuk wartawan ini dinilai penting. Sebab, profesi tersebut dalam kesehariannya sering berinteraksi dengan orang lain dan bekerja di lapangan.
"(Vaksinasi COVID-19 kepada wartawan-red) ini penting sekali bagi rekan-rekan di garis depan, termasuk Kominfo, misalnya Bakti yang ke daerah-daerah dengan mitra untuk mengurusi pembangunan infrasturktur TIK," pungkasnya. (Ed: pkp/rap)