Angela Merkel di CNN Tentang Pemilu Eropa dan Populisme
Rob Mudge
29 Mei 2019
Kanselir Jerman Angela Merkel memang jarang memberikan interview, apalagi ke media asing. Karena itu sedikit mengejutkan, bahwa ia kemudian bersedia diwawancara oleh presenter CNN Christiane Amanpour.
Iklan
Angela Merkel masih menjabat sebagai Kanselir Jerman. Jika semua berjalan sesuai rencana dan koalisi besar partai CDU, CSU dan SPD masih berjalan dengan mulus, dia akan melaksanakan masa jabatannya sampai 2021, ketika Jerman kembali menggelar pemilihan parlemen.
Merkel bukanlah sosok yang ingin menjadi pusat perhatian, dan jarang memberi wawancara. Selama beberapa minggu terakhir dia seakan menghilang dalam isu dan agenda politik dalam negeri, dan lebih memilih menyerahkan hal itu ke tangan penerusnya sebagai pemimpin partai CDU, Annegret Kramp-Karrenbauer.
Namun sekarang, Merkel mendadak memecah kesunyiannya dan memberikan wawancara kepada jurnalis kondang Christiane Amanpour dari CNN, membahas segalanya mulai dari pemilihan Eropa hingga kebangkitan baru populisme dan rasisme di Jerman.
Tumbuhnya populisme
Sementara mengakui dan menyambut kenyataan bahwa lebih banyak orang berpartisipasi dan memberikan suara dalam pemilihan Parlemen Eropa minggu lalu dibandingkan lima tahun yang lalu, Merkel memperingatkan bahwa Jerman harus waspada dalam menghadapi gerakan nasionalis dan populis yang semakin giat mengumpulkan dukungan arus utama di seluruh Uni Eropa. "Di Jerman, tentu saja, mereka harus selalu dilihat dalam konteks tertentu, dalam konteks masa lalu kami, yang berarti kami harus lebih waspada daripada negara lain."
Bangkitnya nasionalisme dan rasisme, kata Merkel, merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan dan semakin menjadi alasan untuk memperkuat institusi dan nilai-nilai demokrasi. "Itulah mengapa kita berjuang untuk demokrasi, mengapa kita mencoba mencari solusi, mengapa kita selalu harus menempatkan diri kita pada posisi orang lain, mengapa kita menentang intoleransi dan mengapa kita tidak menoleransi pelanggaran hak asasi manusia."
Mengenai hasil pemilu Eropa, Kanselir Jerman mengakui bahwa partainya dan partai-partai konservatif lama di Eropa telah gagal untuk mengatasi masalah-masalah yang penting dan menjaring pemilih muda, terutama dalam isu kebijakan iklim. Kemenangan Partai Hijau yang luar biasa di seluruh Uni Eropa, yang mengusung isu perubahan iklim dan perlindungan, tampaknya membuat Merkel berpikir. Dia sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup di bawah Kanselir Helmut Kohl. Selama menjabat Kanselir, Merkel juga pernah dianggap sebagai pelopor kebijakan lingkungan karena prakarsanya mendorong energi bersih. Keberhasilan Partai Hijau, kata Merkel, adalah "tantangan bagi kami untuk menemukan jawaban dan solusi yang lebih baik atas masalah ini."
Seradikal Apa Ekstrem Kanan Eropa?
Perkembangan ekonomi yang terseok-seok, ketidakpuasan akan kebijakan Uni Eropa dan krisis imigran menyebabkan partai ekstrem kanan Eropa meraih sukses besar. Inilah para tokohnya serta politik mereka:
Foto: picture-alliance/dpa
Frauke Petry, Partai Alternative (Jerman)
Ketua Alternative für Deutschland AfD, Frauke Petry, menyarankan penjaga perbatasan menggunakan senjata terhadap pelintas perbatasan ilegal. AfD awalnya partai yang skeptis terhadap Uni Eropa. Sekarang mereka sudah menjadi kekuatan anti Eropa dan anti pemerintah. AfD berhasil meraih suara cukup besar dalam pemilu di sejumlah negara bagian Jerman Maret 2016.
Foto: Reuters/W. Rattay
Marine Le Pen, Front National (Perancis)
Banyak orang khawatir, bahwa Brexit dan kemenangan Donald Trump di AS bisa menjadi dorongan baru bagi partai ekstrem kanan Perancis, Front National. Partai itu didirikan 1972, dan kini dipimpin Marine Le Pen, yang 2011 mengambilalih kepemimpinan dari ayahnya, Jean-Marie Le Pen. Partai nasionalis ini menggunakan retorika populis untuk mendorong sikap anti imigran dan anti Uni Eropa.
Foto: Reuters
Geert Wilders, Partai Kebebasan (Belanda)
Pemimpin Partij voor de Vrijheid Belanda ini adalah salah satu politisi ektrem kanan paling penting di Eropa. Ia dinyatakan bersalah atas komentar penuh kebencian yang dilontarkan 2014 terhadap warga Maroko. Partainya dianggap anti UE dan anti Islam. Hadapi pemilu Maret 2017, jajak pendapat tunjukkan, partainya yang menduduki 15 kursi di majelis rendah, dapat dukungan besar.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Koning
Nikos Michaloliakos, Chrysi Avgi (Yunani)
Partai Golden Dawn adalah partai neo fasis Yunani. Pemimpinnya, Michaloliakos ditangkap September 2013 bersama sejumlah anggota lainnya, dan dituduh membentuk organisasi kriminal. Michaloliakos dibebaskan Juli 2015. Golden Dawn memenangkan 18 kursi dalam pemilu parlemen September 2016. Partai itu bersikap anti imigran dan mendukung kesepakatan dengan Rusia mengenai pertahanan.
Foto: Angelos Tzortzinis/AFP/Getty Images
Gabor Vona, Partai Jobbik (Hongaria)
Partai Jobbik yang anti imigrasi, anti LGBT, populis dan dukung proteksi ekonomi berusaha masuk dalam parlemen Hongaria tahun 2018. Sekarang mereka sudah jadi partai ketiga terbesar di Hongaria. Dalam pemilu terakhir tahun 2014, partai ini mendapat 20% suara. Partai inginkan referendum keanggotaan negara dalam Uni Eropa. Jobbik dipimpin Gabor Vona.
Foto: picture alliance/dpa
Jimmie Akesson, Sverigedemokraterna (Swedia)
Nama partainya berarti Demokrat Swedia. Setelah kemenangan Trump di AS Akesson menyatakan, di Eropa, seperti di AS, ada gerakan yang melawan "establishment" dan pandangan yang selama ini berlaku. Partai Demokrat Swedia menyerukan restriksi imigrasi, dan menentang keanggotaan Turki dalam UE juga menginginkan referendum keanggotaan Swedia dalam UE.
Foto: AP
Norbert Hofer, Freiheitliche Partei (Austria)
Hofer dari Partai Kebebasan FPÖ yang nosionalis hanya kalah 30.000 suara dalam pemilu presiden terakhir. Mantan pemimpin Partai Hijau, Alexander Van der Bellen mendapat 50,3% suara, sementara Hofer 49,7%. Pemimpin FPÖ itu menyerukan penguatan perbatasan Austria dan pembatasan sokongan finansial bagi imigran.
Foto: Reuters/L. Foeger
Marian Kotleba, ĽSNS (Slovakia)
Pemimpin partai ekstrem kanan, Partai Rakyat-Slovakia Milik Kita mengatakan, "Satu imigranpun sudah terlalu banyak." Dalam kesempatan lain ia menyebut NATO organisasi kriminal. Partai Slovakia ini ingin negaranya meninggalkan Uni Eropa dan zona mata uang Euro. Mereka menang 8% suara dalam pemilu Maret 2016, dan mendapat14 kursi dari total 150 mandat parlemen. (ml/as)
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Soal rasisme dan anti-Semitisme
Merkel menggunakan wawancara itu untuk menyuarakan keprihatinannya tentang kebangkitan rasisme dan anti-Semitisme di Jerman. Dia mengatakan, sayangnya di Jerman selalu ada sekelompok kecil yang berpandangan anti-Semit .
Komisioner anti-Semitisme Jerman, Felix Klein, baru-baru ini bahkan membuat pernyataan yang menghebohkan. Dia mengatakan "tidak bisa merekomendasikan kepada warga Yahudi agar selalu mengenakan kippa di tempat publik di Jerman." Karena dia menganggap Kippa bisa membahayakan penggunanya sebab berpotensi menjadi sasaran serangan anti-Yahudi. Angela Merkel juga mengeritik situasi di jerman dengan mengatakan bahwa "sampai hari ini tidak ada satu sinagog pun, atau satu pusat penitipan anak-anak maupun sekolah Yahudi, yang tidak perlu dijaga oleh polisi." Dia menambahkan: "Sayangnya, selama bertahun-tahun kami belum dapat menangani hal ini dengan memuaskan."
Isu-isu yang dibahas Merkel dalam wawancara dengan jurnalis kondang Christiane Amanpour di CNN memang merupakan tema yang selalu jadi perhatiannya. Memang kini muncul pertanyaan, mengapa dia memberi wawancara pada saat ini, apakah ini hanya satu taktik untuk mengalihkan perhatian media dari kekalutan yang sedang terjadi di tubuh partai CDU dan di pemerintahannya? Apalagi dalam Pemilu Eropa yang baru lalu, pemilih berbondong-bondong meninggalkan CDU dan beralih ke Partai Hijau atau partai ultra kanan AfD. (vlz/hp/ts)
Perempuan Desa Penguasa Jerman
"Saya ingin mengabdi pada Jerman," demikian janjinya saat dilantik sebagai kanselir perempuan pertama, yang kini dianggap sebagai salah satu perempuan terkuat di dunia.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Dari Desa Kuasa Politik Dunia
Siapa yang dulu mengira bahwa Angela Dorothea Kasner akan jadi perempuan paling berkuasa di dunia?! Rajin, rasional, hati-hati, sederhana. Angela besar dalam keluarga Protestan di kota Templin, negara bagian Brandenburg. Ayahnya seorang pendeta, ibunya jadi ibu rumah tangga. Angela punya dua adik.
Foto: imago
Dulu Ketika Berlibur
Angela bersekolah di Brandenburg. Liburan di Himmelfort setelah tamat sekolah tahun 1973 layak diperolehnya, karena mendapat nilai terbaik. Ia terutama pandai di bidang bahasa Rusia dan matematika. Ia adalah pemimpin pemerintahan Jerman pertama, yang besar di Jerman Timur (GDR).
Foto: picture-alliance/dpa
Tahun 1970-an: Ilmu Pengetahuan bukan Rock' n' Roll
Ia kuliah fisika di Leipzig, setelah itu bekerja di Akademi Ilmu Alam di bidang kimia. Ia kemudian menulis disertasi tentang peluruhan radio aktif Zerfallsreaktionen. Ketika itu ia berkenalan dengan suami pertamanya Ulrich Merkel. "Angela menarik perhatian saya, karena ramah, terbuka dan tidak dibuat-buat," demikian kata mantan suaminya. Angela senang bepergian, misalnya ke Praha (foto).
Foto: picture-alliance/dpa
Pria "Baru"
"Suatu hari, ia angkut semua barangnya dan keluar dari kamar milik bersama yang besarnya 10m persegi," kata mantan suaminya. Kamar mandi dan toilet harus mereka gunakan bersama rekan mahasiswa lain. "Ia membawa mesin cuci, dan saya kebagian mebel," ditambahkannya. Angela lalu aktif dalam politik. Ketika jadi anggota CDU, pria baru hadir dalam hidupnya: Helmut Kohl, ketua partai dan pembimbingnya.
Foto: Reuters
Tidak Takut Tantangan
Karir Merkel tambah tinggi. 1990 ia jadi anggota parlemen, Bundestag. Ketika Helmut Kohl jadi kanselir, Merkel jadi Menteri urusan Perempuan dan Remaja, walaupun Merkel yang dari Jerman Timur tidak punya koneksi dalam partai dan tidak berpengalaman. Empat tahun kemudian, dalam kabinet Kohl ia jadi Menteri Lingkungan Hidup dan mengurus keamanan reaktor nuklir.
Foto: Reuters
"Terminator" dari CDU
Atas usulan pimpinan CDU, Wolfgang Schäuble, tahun 1998 Merkel jadi Sekretaris Jenderal baru, dan empat tahun kemudian jadi kepala partai. Tahun 2005, CDU menang pemilu, dan Merkel jadi kanselir pertama. Akibat tekanan yang dilancarkan Merkel, CDU semakin bergerak ke tengah, dan sekarang sudah tidak terlalu konservatif.
Foto: Reuters
Ia Bisa Merasa Senang
Ia menguasai dunia politik yang dipenuhi pria. Sepagai pemimpin lokomotif ekonomi Eropa, ia menentukan langkah di jaman krisis finansial, dan ia mengutamakan kepentingan Jerman. Tetapi kritik dari dalam negeri juga ada. Ia dinilai terlalu mengalah dan ragu serta kurang tegas, terutama dalam masalah tindakan spionase oleh badan dinas rahasia AS, NSA.
Foto: Reuters
Bersama Ibu-Ibu Pejabat Tinggi Lainnya
Politik dunia aman di tangan istri. Sehingga suami ke dua Merkel, Joachim Sauer bisa menjalankan kewajiban sebagai "First Lady". Merkel menikah dengan suami ke duanya tahun 1989, sebelum karirnya di dunia politik. Suaminya seorang profesor di bidang fisika dan teori kimia, dan punya dua anak laki-laki dari pernikahan pertama. Sauer tidak senang tampil di muka umum.
Foto: picture-alliance/dpa
"Gedung Putih" Milik Merkel
Gedung Putih atau Istana Élysée? Bagi pasangan suami-istri Merkel/Sauer sudah cukup apartemen di daerah pusat Berlin. Angie tidak perlu kemewahan. Warga Berlin kadang bertemu dengannya ketika berbelanja di supermarket. Ia tetap ingin berbelanja sendiri, dan suaminya, katanya, tetap suka memasak untuknya.
Foto: picture-alliance/dpa
Hobi Berenang
Masa cutinya kerap dilewati Merkel di pulau Ischia, di Italia. Ia senang berenang atau berjalan-jalan di hutan bersama suaminya. Kadang-kadang ia juga tampak bermain ski.
Foto: Reuters
Meyakinkan, Tidak Hanya dalam Politik
Merkel yang berbusana seperti pada pembukaan opera di Oslo jarang terlihat. Merkel suka musik klasik, dan ia sering terlihat berkunjung ke pertunjukan opera karya Wagner di kota Bayreuth.
Foto: Bjorn Sigurdson/AFP/Getty Images
Ia Tahu Apa Artinya "Offside"
Dalam pertandingan penting timnas Jerman, ia sering berada di stadion dan ikut bersorak-sorai. Kemudian ia mengunjungi para pemain di kabin ganti baju, dan membuat "selfie" dengan Lukas Podolski. Menurut jajak pendapat televisi Jerman ARD, sekitar 70% warga Jerman puas atau sangat puas dengan kanselirnya.