1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Werner Herzog Masuki Kepala 7

6 September 2012

Kerap memberi manusia dan alam peranan yang sama penting, Werner Herzog menentang kekangan studio dan membuat filmnya langsung di lokasi. Meski begitu, namanya melejit di Hollywood.

Foto: picture-alliance/dpa

Tumbuh besar di daerah Bayern, sutradara Jerman Werner Herzog tanpa disangka berhasil di Hollywood yang penuh glamor. Herzog adalah salah seorang sineas Jerman yang paling sukses di Amerika, di samping Roland Emmerich yang filmnya lebih komersial.

Herzog bekerjasama dengan bintang-bintang kenamaan seperti Eva Mendes, Nicholas Cage, Willem Defoe dan Christian Bale. Proyek-proyek filmnya yang bernilai jutaan dolar ditangani tanpa tunduk pada aturan-aturan dan sistim studio yang kaku. Bagaimana ia berhasil bertahan dalam industri film Amerika sampai sekarang merupakan rahasia besar dunia film internasional.

Seluruh Dunia Adalah Panggung

Karir Herzog penuh kejutan. Sukses di Hollywood itu hanya satu diantara berbagai kejutan. Bersama Wim Wenders, ia merupakan wakil yang paling terkenal dari gerakan New German Cinema. Gerakan ini mengubah gaya film Jerman tradisional dari tahun 1960-an.

Herzog memang seorang individualis yang tak selalu cocok ditempatkan dalam sebuah kelompok. Menurut dia, masa kanak-kanak yang ia alami lebih berpengaruh daripada pandangan film sebagai bentuk seni. Ia seringkali bercerita bagaimana sebagai bocah di masa Perang Dunia kedua, ia melihat kampungnya luluh lantak terbakar rudal yang dijatuhkan tentara Sekutu. Ia juga mengenal bioskop baru setelah menginjak remaja.

Adegan di "The Enigma of Kasper Hauser"Foto: picture-alliance / KPA Honorar & Belege

Herzog belajar secara otodidak. Ia mulai membuat film pendek dan panjang pada usia muda. Karya-karya awalnya "Signs of Life" (1968), yang bercerita tentang tiga tentara Jerman di sebuah pulau di Yunani, mengawali sejumlah imaji yang muncul dalam film-filmnya kemudian. Semisal, dampak situasi-situasi ekstrim terhadap karakter orang yang berada di tepi jurang kegilaan. Tema ini difokus dalam film-nya “"The Enigma of Kasper Hauser" (1974).

Hubungan cinta dan benci

Melalui kolaborasinya dengan aktor eksentrik Klaus Kinski, reputasi Herzog terus meluas. Keduanya membuat lima film bersama-sama, termasuk "Nosferatu the Vampyre" (1979), "Woyzeck" (1979) yang diambil dari naskah Georg Büchner, dan sebuah film mengenai kerumitan hubungan kerja mereka, "My Best Fiend" (1999).

Herzog berangkat bersama Kinski ke Amerika Latin untuk membuat dua film, "Aguirre, Wrath of God" (1972) dan "Fitzcarraldo" (1982). Kedua film itu bercerita mengenai penguasa, tentara dan segelintir kaki tangan kolonialis yang berada di tepi jurang kegilaan.

  Proses pembuatan film-film Herzog menjadi legenda yang dibicarakan juga di Jerman. Bukan hanya sengketanya dengan Klaus Kinski, tapi sejumlah kecelakaan di set film dan penundaan yang menelan biaya jutaan dolar membangun imaji kekacauan, tapi juga romantika dalam bayangan para kritik dan fans di Jerman.

bersama Klaus KinskiFoto: picture-alliance / dpa

Di lokasi film

Untuk "Fitzcarraldo," Herzog memesan pembuatan sebuah kapal bersejarah dan menyeretnya sendiri ke atas bukit. Begitulah contoh tipikal dari gaya penyutradaraannya, kerap menghindar studio, ia memilih untuk turun tangan sendiri di lokasi.

Setelah Kinski meninggal 1991, Herzog seakan menghilang dari mata publik. Untuk beberapa tahun ia berhenti membuat film cerita layar lebar dan memproduksi opera. Meski begitu, ia tetap membuat film-film dokumenter mengenai alam dan tokoh-tokoh tak dikenal. Perspektifnya dalam memandang orang dari  kalangan yang termajinalisasi sangat unik.

Cave Of Forgotten Dreams (2010)Foto: Berlinale.de

Film-film Herzog di masa itu bukan dokumenter klasik yang realistis. Judul-judul film seperti "Bells from the Deep" (1993) atau "Lessons of Darkness" (1992) menggambarkan semangatnya.

Herzog menjelajah seluruh dunia bersama kameranya untuk merekam apa yang terdapat di bawah bumi, di ruang-ruang dalam gua, tempat-tempat di bawah gunung es, lahan minyak yang berkobar, di padang pasir dan di pucuk tertinggi gunung. Ia berkenalan dengan banyak orang dan mengenali berbagai lokasi melalui proyek-proyek ini

Kombinasi Tidak Lazim

  Keterlibatan Herzog di Hollywood sama mengherankan seperti perpindahannya dari film dokumenter ke fiksi, ke opera dan tampilnya Herzog sebagai aktor. Ia dikenal sebagai orang yang rewel, yang hanya mau mengangkat tema yang menarik baginya pribadi. Karena itu, dunia Hollywood yang komersil sulit dianggap sebagai tempat kerja yang cocok. Meski begitu ia berhasil memproduksi di luar studio, dengan anggaran jutaan dolar dan bintang-bintang Hollywood kenamaan.

Eva Mendes dan Nicholas Cage dalam "Bad Lieutenant"Foto: AP

Film-filmya memiliki sentuhan individual, seperti "The Bad Lieutenant: Port of Call New Orleans" (2009), atau dokumenter berat seperti "On Death Row" (2012). Menilik produktivitasnya, Herzog yang September 2012 menginjak usia 70 tahun tampaknya masih akan menghasilkan karya-karya mengejutkan.

Jochen Kürten / Edith Koesoemawiria
Editor: Vidi Legowo-Zipperer