WFH 50% ASN DKI, Polusi Udara Ibu Kota Masih 'Gitu-gitu Aja'
Detik News
21 Agustus 2023
Kebijakan WFH 50% bagi ASN DKI Jakarta mulai diterapkan hari ini (21/08). Namun, sejumlah ruas jalan masih mengalami kemacetan dan kualitas udara di Jakarta masih berada di kategori 'tidak sehat'.
Iklan
Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan uji coba kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang berlaku bagi 50 persen ASN. Kebijakan ini disebut diterapkan demi menangkal polusi udara di ibu kota.
Di hari pertama WFH, kualitas udara di Jakarta masih berada di kategori 'tidak sehat'. Berdasarkan aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, yang diakses Senin (21/08) pukul 09:55 WIB, daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, berada di zona merah dengan tingkat AQI 153 dan PM2.5 menyentuh 61.
Sementara itu di Gondangdia, tingkat polusi udara berada di angka 164 dengan PM 2.5 sebesar 83. Wilayah zona merah lainnya yakni di Kembangan Selatan berada di kategori 'tidak sehat' yang kualitas udaranya berada di angka 163 dan PM 2.5 sebesar 80.
6 Cara Lindungi Diri dan Anak dari Polusi Udara
Menurut laporan, 99 persen warga dunia menghirup udara yang tercemar. Berikut kiat yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dan diri kita sendiri dari polusi udara.
Foto: Aditya Irawan/Zumapress/picture alliance
Hindari sumber polusi
Tentu saja, cara yang paling mudah untuk melindungi diri dan keluarga adalah dengan menghindari sumber polusinya. Ini termasuk juga mencari tempat bermain bagi anak yang letaknya jauh dari sumber polusi. Sebelum beraktivitas di luar, cari tahu angka atau level kualitas udara di tempat yang akan dituju atau bahkan tempat tinggal kita. Dengan adanya internet, informasi ini mudah didapat.
Foto: Getty Images/AFP/Seyllou
Kenakan masker
Memakai masker dapat melindungi diri dan anak-anak dari partikel debu halus, polutan beracun, bakteri dan virus yang dapat menimbulkan penyakit. Namun perlu disesuaikan juga jenis maskernya dengan tingkat polusi yang melanda.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/C. Xuehu
Tidak membakar sampah
Membakar sampah, apalagi jika sampah yang dibakar mengandung plastik, dapat menghasilkan polutan yang sangat berbahaya bila terhisap oleh diri sendiri maupun anak-anak.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Durand
Jaga sirkulasi udara di rumah
Sirkulasi udara yang baik bisa membuat kadar oksigen tercukupi. Jangan lupa tutup jendela ketika udara luar sedang tidak baik, misalnya ketika ada tetangga yang membakar sampah.
Foto: Eirik Johnson
Minum cukup air putih dan makan bergizi
Kadar air yang cukup dalam tubuh membantu proses pembuangan zat-zat beracun, termasuk juga polutan yang berbahaya. Sedangkan buah dan sayur kaya akan asam lemak omega yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Jika masih menyusui, pastikan bayi mendapatkan air susu ibu secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Foto: picture-alliance/Photononstop
Gunakan pemurni udara
Penggunaan alat pemurni udara sangat penting terutama bila ada anggota keluarga terutama anak-anak yang menderita asma. Namun jika tidak, ada juga cara alami untuk menjaga kualitas udara dalam rumah dengan meletakkan tanaman yang bisa memurnikan udara seperti lidah buaya, azalea dan tulsi di dalam rumah. (ae/vlz, Sumber: Greeenpeace Indonesia)
Foto: Imago
6 foto1 | 6
Sementara itu berdasarkan situs pemantau udara, IQAir, nilai kualitas udara di Jakarta berada di angka 163 dengan tingkat PM2.5 saat ini 15.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Seperti diketahui, uji coba kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi ASN DKI demi menekan polusi udara di Jakarta dimulai hari ini. Uji coba ini dilakukan selama dua bulan hingga 21 Oktober 2023.
Pelaksanaan uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50 persen bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung. (ha/gtp)