Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ada ancaman yang "sangat nyata" bahwa wabah virus corona (COVID-19) akan menjadi pandemi. Sementara itu, mulai Selasa (10/2) seluruh wilayah Italia dikarantina hinga 3 April.
Iklan
Senin (09/03), Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa "ancaman pandemi menjadi sangat nyata." Sedikitnya 114.000 orang telah terinfeksi virus corona COVID-19 di seluruh dunia. Tetapi Tedros menegaskan, "bahkan jika kita menyebutnya pandemi, kita masih dapat menahannya dan mengendalikannya."
"Itu akan menjadi pandemi pertama dalam sejarah yang dapat dikendalikan," katanya. "Kita tidak dikendalikan virus."
Di Cina sendiri, lebih dari 80.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan sejak wabah mulai menyebar pertama kali di kota Wuhan pada bulan Desember tahun lalu. Pemerintah di sana tampaknya mampu "mengendalikan epidemi."
"Lebih dari 70 persen pasien sembuh dan telah dipulangkan," katanya.
"Tidak menyerah"
Sebelumnya, WHO menyebut 3,4 persen dari total orang yang terinfeksi COVID-19 meninggal dunia.
Berdasarkan data tim ahli internasional yang dikirim ke Cina bulan lalu, orang yang terinfeksi berusia di atas 80 tahun, memiliki angka kematian lebih dari 20 persen dari total yang meninggal dunia.
Menyorot kata pandemi, Tedros pun mengatakan, "saya tidak khawatir tentang kata itu, saya lebih khawatir tentang apa reaksi dunia terhadap kata itu."
"Pandemi tidak berarti bahwa kita mengatakan bahwa baik-baik saja untuk hidup dengan hal tersebut ... kita bisa menahannya," ujarnya.
"Tidak ada bendera putih. Kami tidak menyerah."
Pandemi didefinisikan WHO sebagai situasi di mana populasi seluruh dunia kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit.
Italia karantina seluruh wilayah
Sementara itu, mulai hari ini Selasa (10/02) seluruh wilayah di Italia telah dikarantina untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 ke seluruh negeri.
Seluruh sekolah dan universitas di Italia juga ditutup hingga 3 April mendatang. Seluruh mobilitas 60 juta penduduk Italia juga dibatasi. Perjalanan hanya diperbolehkan untuk "keadaan darurat, pekerjaan yang sudah diizinkan, atau alasan kesehatan."
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pun meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari acara pertemuan publik di tempat-tempat umum dan terbuka. Bahkan seluruh pertandingan lanjutan Liga Italia Serie A juga ditunda.
Agar mendorong warga tetap berada di dalam rumah, bar dan restoran pun hanya diperbolehkan buka dari pukul 6 pagi sampai 6 sore. Antar sesama pelanggan diharuskan menjaga jarak setidaknya satu meter.
Semua museum dan tempat budaya juga ditutup menyusul klub malam, bioskop, teater, dan kasino, yang telah ditutup sejak akhir pekan kemarin. Sementara fasilitas transportasi publik dan supermarket masih akan tetap beroperasi.
rap/pkp (cna, afp)
Wabah Virus Corona Melanda Italia
Pihak berwenang Italia mengatakan sedikitnya 50 ribu warga harus dikarantina akibat penyebaran virus COVID-19. Lebih 200 orang terinfeksi, sebagian besar di pedesaan di Lombardy dan Veneto yang lokasinya berdekatan.
Foto: Reuters/F. Lo Scalzo
Pemeriksaan sejak dari bandara
Dengan merebaknya virus corona jenis baru di Italia utara, petugas memberlakukan pemeriksaan temperatur tubuh di Bandara Internasional Milan-Malpensa. Milan dikenal sebagai kota mode dengan banyak pemasukan dari bidang pariwisata. Italia telah memanggil para Menteri Kesehatan Uni Eropa ke Roma pada Rabu (26/02) untuk membahas antisipasi penyebaran virus ini.
Foto: DW/B. Riegert
Masker habis terjual
Sebuah pengumuman di jendela sebuah apotek di Milan mengatakan bahwa pihak apotek tidak lagi punya stok masker untuk dijual. Kantor berita Jerman, dpa, mengatakan bahwa hingga Selasa (25/02) otoritas Italia telah melaporkan adanya peningkatan besar dalam kasus penyebaran virus corona jenis baru dengan 322 kasus infeksi dan 11 meninggal.
Foto: AFP/A. Solaro
Codogno ibarat kota mati
Kota Codogno di Lombardy, Italia utara, terlihat seperti kota mati. Otoritas Italia telah memerintahkan karantina di sejumlah wilayah di Lombardy. Pihak berwenang memutuskan tidak ada yang boleh masuk atau keluar dari zona karantina. Polisi berseragam menjaga jalan masuk dan keluar desa-desa. Tetapi polisi beberapa kali masih membiarkan petani dengan traktor untuk lewat.
Foto: picture-alliance/Zumapress/C. Furlan
Pertandingan sepak bola dibatalkan
Pertandingan antara Inter Milan dan Sampdoria terpaksa batal akibat merebaknya virus COVID-19 di Lombardy dan Veneto, Italia. Senin (24/02) malam, Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, mengumumkan beberapa pertandingan akan tetap berlangsung tanpa penonton. Inter Milan mengumumkan stadion mereka akan kosong ketika menjamu tim Bulgaria Ludogorets di Liga Eropa, Kamis (27/02).
Foto: Reuters/D. Mascolo
Austria hentikan kereta dari Italia
Minggu (23/02) malam seorang petugas Austria menghentikan sebuah kereta api dari Venesia, Italia, yang akan melewati perbatasannya karena dua orang di kereta api itu menunjukkan gejala demam. Kereta itu sedang menuju ke München, Jerman. Setelah itu, Austria melarang semua kereta api dari Italia masuk ke wilayahnya. Namun kereta api itu akhirnya tiba menjelang pagi di stasiun utama München.
Foto: picture-alliance/AP/M. Schrader
Penumpang terdampar di Milan
Sepasang penumpang menunggu kereta di sebuah stasiun di Milan, Italia. Selasa (25/02) kereta dari Stasiun Pusat Milan rata-rata terlambat selama 4 jam. Virus corona COVID-19 telah melumpuhkan Italia utara. Label pakaian ternama seperti Armani dilaporkan membatalkan peragaan busana. Seorang sumber melaporkan bahwa jaringan hotel sedang mempertimbangkan penutupan sementara di seluruh Milan.
Foto: Reuters/Y. Nardi
Warga 'serbu' supermarket di Milan
Meski pemerintah mengatakan tidak perlu panik, pada Senin (24/02) warga tetap mendatangi supermarket untuk membeli bahan kebutuhan pokok dalam jumlah besar. Sementara Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, virus tidak mengenal batas negara. "Epidemi corona sudah tiba di Eropa,” kata Jens Spahn. "Itu sebabnya kita harus memperhitungkan bahwa epidemi ini juga bisa menyebar di Jerman."
Foto: picture-alliance/abaca/IPA
Bahan pokok diborong warga
Warga lokal, terutama orang tua, berduyun-duyun ke supermarket di Italia utara untuk membeli makanan. "Ini gila," ujar seorang wanita menunjuk ke keranjang belanja seorang pria di depannya yang terlihat penuh. "Lebih baik jaga-jaga daripada menyesal," jawab pria itu. Dia membeli air sebanyak 9,5 galon, beberapa kilo pasta, kaleng saus tomat, madu, dan permen propolis. (ae/vlz, berbagai sumber)