Angka harapan hidup di Eropa telah meningkat Namun masih ada peringatan: Terlalu banyak merokok dan meningkatnya obesitas yang menghambat kemajuan.
Iklan
Laporan baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menunjukkan: Orang Eropa lebih sehat dan bisa hidup lebih lama dibandingkan lima tahun lalu. Namun, studi itu juga memperingatkan bahwa orang Eropa terlalu banyak merokok dan meningkatnya obesitas dapat menjadi masalah jika dibiarkan.
Pada 2010, tercatat angka harapan hidup orang Eropa mencapai 76,7 tahun dan meningkat menjadi 77,8 tahun pada tahun 2015.
Kajian dari laporan itu merinci:
- Orang Eropa hidup rata-rata lebih dari satu tahun lebih lama jika dibandingkan dengan lima tahun lalu.
- Kematian prematur telah menurun sejak awal milenium.
- Kematian prematur yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes mellitus dan penyakit pernapasan kronis menurun.
- Merokok, alkohol, meningkatnya obesitas dan kekurangan vaksinasi menghambat kemajuan di beberapa negara.
- Penggunaan tembakau di Eropa adalah yang tertinggi di dunia, dengan satu dari tiga orang berusia 15 tahun ke atas merokok.
- Konsumsi alkohol telah turun, tetapi angka orang dewasa peminum alkohol tetap yang tertinggi di dunia.
- Lebih dari setengah orang Eropa kelebihan berat badan. Angka obesitas pada orang dewasa meningkat di sebagian besar benua.
Profesi Yang Buat Orang Tambah Gemuk
Awalnya adalah penelitian tentang pekerjaan yang tingkat stresnya tinggi. Dari sana tampak, orang dengan profesi itu bobot tubuhnya juga bertambah. Apakah profesi Anda juga salah satunya?
Foto: Fotolia/freshidea
Perencana pada Biro Perjalanan
Mereka bertugas menjamin klien merasa senang selama perjalanan. Merekalah yang merencanakan dan mengorganisir semuanya. Pekerjaan ini penuh stres karena tuntutan klien, selain itu mereka juga harus memenuhi target penjualan tertentu. Orang melewatkan banyak waktu dengan duduk.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Marks
Pengacara
Pekerjaan ini jelas melibatkan banyak stres dan tekanan. Sehingga makan karena stres atau resah, juga tidak mengontrol porsi tepat makanan dan jumlah kalori jadi penyebab orang bertambah bobot tubuhnya jika punya profesi ini.
Foto: Gina Sanders/Fotolia.com
Pekerja Sosial
Seperti halnya pekerja pada biro perjalanan, pekerja sosial melewatkan banyak waktu dengan duduk saat bekerja. Mereka biasanya makan siang di meja kerja, dan tidak punya kesempatan untuk ikut olah raga atau aktivitas fisik lain pada hari kerja.
Foto: picture-alliance/dpa/Uli Deck
Guru
Guru kadang berdiri di depan kelas seperti pada foto. Tetapi kadang mereka duduk saat mengajar di depan kelas. Selain itu, mereka melakukan semua pekerjaan administratif dengan duduk. Demikian halnya jika mereka mempersiapkan bahan pelajaran, memberikan nilai dan mengecek kehadiran murid.
Foto: dpa
Desainer, Arsitek dan Seniman
Jika ponya profesi ini, orang kerap bisa mengatur waktu sendiri dan bekerja independen. Karena pekerjaan ini terutama terkait dengan kreativitas, orang tidak terikat jadwal ketat. Demikian halnya dengan makan. Mereka makan kalau ingin, dan duduk saat bekerja.
Foto: Fotolia/ Andre
Asisten Administratif
Ini juga salah satu profesi yang menuntut orang untuk banyak duduk. Mereka harus siap membantu orang. Tingkat stres dan resah dalam pekerjaan tinggi sangat tinggi, dan terjadi tiap hari. Kebiasaan buruk yang biasanya kemudian muncul: makan siang di depan komputer.
Foto: picture alliance / dpa Themendienst
Peneliti
Kemampuan intelektual kerap disertai kurangnya mobilitas. Karena terlalu ingin belajar dan mengenal hal baru, orang berprofesi peneliti kerap melupakan kebiasaan makan sehat. Pada NASA, misalnya, peneliti didorong melakukan olah raga di jam kerja, dan diimbau ikut program untuk mencegah kenaikan bobot tubuh.
Foto: Colourbox
Polisi
Profesi ini adalah salah satu yang tingkat stresnya paling tinggi. Kadang mereka bertugas di luar, di samping menyelesaikan banyak pekerjaan di meja kerja. Bagi mereka, makan kerap jadi cara satu-satunya untuk memerangi stres.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Manager Pemasaran dan Hubungan Masyarakat
Ini salah satu contoh pekerjaan yang bisa dilaksanakan tanpa jam kerja tertentu. mereka tidak punya batas waktu atau rutinitas tertentu, tapi punya acara-acara yang harus mereka hadiri. Kerap dalam acara-acara ini ada hidangan lezat. Ini setidaknya mempertinggi risiko penambahan bobot tubuh.
Foto: Fotolia
Profesi Bidang Teknologi Informasi
Bidang ini adalah kombinasi antara ilmu alam dan kreativitas. Pekerja dengan profesi ini biasanya duduk berjam-jam di depan komputer dan menderita stres. Mereka biasanya bekerja hingga larut malam dan punya kebiasaan makan buruk. Penulis: ml/hp (Sumber: Forbes, Brightside)
Foto: Fotolia/freshidea
10 foto1 | 10
'Kemajuan yang tidak seimbang'
Dr Zsuzsanna Jakab, yang merupakan Direktur Regional WHO untuk Eropa, mengatakan laporan itu menunjukkan bahwa sebagian besar negara Eropa telah mengambil "langkah signifikan" untuk memenuhi target utama yang disetujui di bawah inisiatif Kesehatan 2020 , kerangka kebijakan kesehatan Eropa.
Namun dia memperingatkan risiko dari faktor-faktor yang berhubungan dengan gaya hidup seperti merokok, alkohol dan kegemukan seperti disebutkan dalam kajian studi itu.. "Kemajuanbya tidak merata di antara negara-negara, antar jenis kelamin, dan lintas generasi," kata Jakab.
Laporan yang diterbitkan setiap tiga tahun ini melacak kemajuan terhadap target yang ditetapkan di bawah inisiatif Kesehatan 2020, yang diadopsi pada tahun 2012. Sasaran kesehatannya termasuk bagaimana upaya mengurangi kematian dini dan ketidaksetaraan kesehatan, serta angka harapan hidup.
Bagaimana dengan catatan kesehatan di Jerman?
Di Jerman, tingkat konsumsi alkohol tetap sangat tinggi. Orang yang berusia 15 tahun ke atas mengkonsumsi 11 liter alkohol per tahun, di atas rata-rata kebanyakan orang Eropa yang mencapai 8,6 liter, demikian kata pakar WHO, Claudia Stein kepada kantor berita DPA.
Tingkat vaksinasi telah meningkat secara signifikan di Jerman, dengan cakupan sekitar 97 persen untuk vaksi campak. Dengan harapan hidup lebih dari 81 tahun, Jerman berada di urutan atas dalam daftar itu.
Ashutosh Pandey (ap/yf)
Dilema Industri Rokok Indonesia
Sejak lama industri rokok dan tembakau menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar buat negara. Namun belakangan ketahuan, bisnis rokok malah menciptakan beban kerugian yang jauh lebih besar ketimbang nilai pasarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Tembakau dalam Sejarah
Tembakau sejak lama menopang penerimaan pajak negara lewat cukai. Namun keberadaan industri rokok banyak mengundang kritik lantaran dinilai mengkampanyekan gaya hidup yang tidak sehat. Menurut catatan sejarah, rokok telah mulai diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1700.
Foto: Getty Images/K. Dowling
Duit Rokok
Di negara maju, industri rokok kian surut oleh kampanye pemerintah. Namun di Indonesia peranan rokok sebagai sumber pemasukan negara saat ini masih besar. Penerimaan dari sektor bea dan cukai, pajak daerah dan PPB dari tembakau dan rokok tahun 2015 lalu saja tercatat melebihi angka Rp 170 triliun.
Foto: Getty Images/P. Sayoga
Gantungan Hidup
Rokok saat ini menjadi gantungan hidup banyak orang. Saat ini industri rokok menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 6,1 juta orang, termasuk di antaranya 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Sisi Gelap Tembakau
Namun industri rokok memiliki wajah kedua yang tidak ramah. Terutama beban kesehatan menjadi kekhawatiran banyak orang. Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp 378,75 triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga 224,2 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/P. Sayoga
Kerugian Akibat Rokok
Tingginya angka kerugian berasal dari beban pembelian rokok yang mencapai 138 triliun Rupiah, hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak 5,35 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/AFP/O. Siagian
Tumbuh Pesat
Meriahnya industri rokok juga membuat angka pecandu tembakau di Indonesia melonjak ke angka 90 juta jiwa, yang tertinggi di dunia. Saat ini industri rokok Indonesia memproduksi hingga 315 miliar batang per tahun. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, industri rokok Indonesia tumbuh hingga 10% setiap tahun.
Foto: Getty Images/AFP/J. Kriswanto
Pasar Internasional
Namun begitu sikap pemerintah terkait industri rokok dan tembakau tetap berpegang pada pertumbuhan ekonomi, terutama sebagai komoditi ekspor. Tahun 2015 silam nilai ekspor rokok asal Indonesia mampu menembus angka 1,1 miliar Dollar AS atau sekitar 135 triliun Rupiah.
Foto: DW
Peran Pemerintah
Saat ini upaya pemerintah membatasi konsumsi rokok di tanah air dinilai belum terlalu efektif. Namun Kementerian Keuangan mengklaim, dalam 10 tahun terakhir Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah membantu mengurangi jumlah pabrik rokok dari 4.669 pabrik menjadi 754 pabrik di tahun 2016.