Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dinanti Perusahaan Jerman
Arti Ekawati
14 September 2018
Seperti apa kuliah di jurusan Wirtschaftsinformatik yang menggabungkan disiplin ilmu komputer, manajemen dan ekonomi. Dalam perbincangan dengan mahasiswa Indonesia, Shelly Nurul Farhani, DW hadirkan ceritanya.
Iklan
Jurusan Wirtschaftsinformatik, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Business Information System, memang jurusan yang belum begitu lama ditawarkan di Jerman, kira-kira baru ada pada dekade lalu.
Seperti apa kira-kira gambaran umum berkuliah di jurusan ini dan bagaimana prospek para alumni untuk dapat terserap bekerja di perusahaan-perusahaan di Jerman. DW Kampus kali ini menghadirkan percakapan dengan dara kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, tahun 1995 ini.
Hallo Shelly, coba ceritakan secara singkat mengenai jurusanmu dan apa saja yang dipelajari?
Jadi ini adalah jurusan gabungan antara informatika dan bisnis. Di sini kita belajar juga coding, pembukuan, dan ekonomi. Dan jurusan ini adanya belum lama karena itu lulusannya juga belum banyak, jadi kalau lulus dari sini biasanya perusahaan yang nyari kita bukan kita yang nyari perusahaan. Di jurusan ini bidang kerjanya lebih luas karena kita bisa pilih mau lebih mendalami jurusan komputer atau informatika atau lebih mendalami ke bidang bisnis. Ketika semester lima ada penjurusannya kita juga bisa pilih mau lebih mendalami bidang apa.
Yang Harus Diketahui Sebelum Studi di Jerman
Jerman menarik minat mahasiswa asing karena kualitas universitasnya dan biaya yang murah. Tapi sebelum memutuskan berkuliah di Jerman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Foto: picture alliance / dpa
"Bebas Bayaran" Sifatnya Relatif
Universitas Jerman hanya bebas bayaran jika calon mahasiswa yang mendaftar ke universitas negeri juga diterima oleh universitas itu. Selain itu, calon mahasiswa juga bermaksud untuk berkuliah dalam kondisi seperti warga Jerman biasa. Itu berarti: menghadapi tantangan yang sama. Program studi yang lain dari itu, atau di universitas swasta, kualitasnya juga bagus, tetapi tidak bebas biaya dan mahal.
Foto: dapd
Mahasiswa dan Kerja Sampingan
Visa mahasiswa membatasi jumlah waktu yang boleh digunakan untuk bekerja. Bagi mahasiswa tanpa paspor Uni Eropa, batasnya 120 hari per tahun. Dalam semester kuliah hanya boleh bekerja 20 jam per minggu. Tetapi biaya hidup di Jerman lebih murah daripada di banyak kota AS dan Inggris. Sebaiknya tidak mencoba kerja gelap. Ada risiko eksploitasi, dan jika tertangkap bisa dideportasi.
Foto: Fotolia/MNStudio
Melamar Beasiswa
Di Jerman banyak ditawarkan beasiswa bagi mahasiswa asing di berbagai bidang. Jika berprestasi baik dan ulet mencari beasiswa, kesempatan bisa diperoleh. DAAD adalah lembaga negara Jerman yang memberikan beasiswa paling banyak bagi mahasiswa asing. Yayasan yang memberi beasiswa dengan spesifikasi tertentu juga banyak.
Foto: picture-alliance/dpa
Masalah Visa
Mahasiswa dari negara bukan anggota Uni Eropa kerap hadapi masalah visa. Tiap orang bertanggungjawab sendiri untuk mengurus asuransi kesehatan, buktik emampuan menunjang hidup secara finansial, temukan tempat tinggal, daftarkan diri pada kantor wilayah, buat janji soal perpanjangan visa, dan dokumen lainnya. Bagi banyak negara, masalah ini sudah dimulai saat meminta visa di kedutaan besar Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Menanggulangi Banyak Formulir
Orang harus bersedia mengisi formulir. Sebaiknya biasakan diri dengan kata-kata birokratis Jerman. Juga organisir semua surat, lengkap dengan fotokopinya, mulai dari urusan visa sampai bayar sewa kamar. Triknya: jika dapat surat resmi, kirim kembali surat resmi yang lebih banyak lagi. Begitu saran Leah Scott-Zechlin, yang pernah kuliah di Berlin, dan veteran "Papierkrieg" (perang kertas).
Foto: picture alliance/dpa/Patrick Pleul
Bisa Bahasa Jerman Sangat Membantu
Tentu di kota besar orang asing bisa tinggal tanpa bisa bahasa Jerman. Sebagian program studi juga ditawarkan dalam bahasa Inggris. Tetapi setiap aspek hidup lebih mudah jika bisa bahasa Jerman, baik untuk bicara dengan petugas negara, maupun untuk bersosialisasi dengan orang Jerman. Kalau ingin bekerja, kemampuan berbahasa Jerman jadi aset sangat besar di pasaran tenaga kerja.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Universitas Tidak Menuntun Mahasiswa
Di Jerman mahasiswa tidak dibimbing seperti di sekolah. Sepenuhnya tergantung tiap mahasiswa asing untuk bisa jalani hidup di negara asing, datang ke kuliah dan belajar. Mata kuliah ada yang berkesan sangat bebas. Terserah mahasiswa, apakah serahkan pekerjaan rumah, berpartisipasi dalam kuliah atau tidak. Sebagian mata kuliah tergantung sepenuhnya pada ujian akhir atau makalah di akhir semester.
Foto: imago/Westend61
Masalah Tempat Tinggal
Asrama mahasiswa ada di banyak kota. Tetapi untuk dapat tempat kadang sulit. Di samping asrama, mahasiswa Jerman juga sering tinggal di Wohngemeinschaft (WG). Dalam sistem ini, beberapa mahasiswa bersama-sama menyewa sebuah apartemen. Tiap orang dapat satu kamar. Dapur dan kamar mandi biasanya digunakan bersama. Ini cara baik untuk bersosialisasi dengan orang Jerman dan memperbaiki bahasa Jerman.
Foto: Fotolia
Mencari Saran
Tinggal dan belajar di luar negeri kerap butuh tanggung jawab tinggi. Dan kadang orang merasa harus berjuang sendirian menghadapi banyak tantangan. Tapi tidak usah khawatir. Anda bukan mahasiswa asing pertama di Jerman. Sumber informasi dan saran kerap bisa ditemukan di internet. Untuk yang berbahasa Inggris ada forum "Toytown Germany".
Foto: Fotolia/Creativa
Mungkin Ingin Tinggal Selamanya
Mungkin Anda individu yang tahu cara peroleh kesempatan terbaik dalam hidup: kuliah beberapa tahun di Jerman, raih gelar, mungkin kerja sedikit, lalu kembali ke tanah air dan dapat penghasilan tinggi. Bisa jadi juga, Anda jatuh cinta dengan Jerman, sehingga hadapi dilema ucapkan "Tschüß" (selamat tinggal) selamanya kepada tanah air, atau rindu Jerman seumur hidup. Penulis: Caitlin Hardee (ml/vlz)
Foto: DW
10 foto1 | 10
Bagaimana awalnya bisa tahu mengenai jurusan tersebut?
Awalnya aku dapat informasi mengenai jurusan ini dari guru aku di Studienkolleg. Dulu itu karena aku masuk di W-Kurs atau kursus tentang ekonomi. Nah, salah satu guru waktu itu bilang kalau dari jurusan itu kita bisa daftar Wirtschaftsinformatik itu gabungan antara informatika dan ekonomi. Setelah aku baca-baca dan pelajari tentang jurusannya dan prospek kerjanya, barulah aku daftar. Kalau di sini aku kuliah di Hochschule Bonn-Rhein-Sieg. Karena ini adalah Hochschule dan bukan universitas, jadi di sini lebih banyak ilmu terapan dibandingkan ilmu teori.
Suka dukanya kuliah jurusan di jurusan Wirtschaftsinformatik?
Sukanya karena untuk prospek kerjanya di Jerman masih banyak banget dicari orang-orang lulusan Wirtschaftsinformatik. Jadi bisa dibilang setelah lulus itu bukan kita yang mencari pekerjaan tetapi pekerjaan yang mencari kita. Gaji lulusannya juga bagus. Kalau dukanya ya itu kuliahnya susah, kita harus benar-benar tekun, tidak bisa berleha-leha.
Bagaimana interaksi antara dosen dan mahasiswa di jurusan ini?
Kuliah di sini harus mahasiswanya yang aktif. Kalau mahasiswa butuh dia yang harus datang ke dosen. Kita yang harus aktif bertanya, bikin janji dan semacamnya. Karena dosen di sini berpikir ya sudah itu (kuliah) urusan kamu. Untuk masalah ujian juga terserah mahasiswa apakah mau ikut ujian atau tidak, jadi lebih bebas.
Kiat Pilih Jurusan Kuliah di Jerman Sesuai Minat dan Kemampuan
Banyak yang harus dipertimbangkan oleh para calon mahasiswa sebelum memilih jurusan di perguruan tinggi di Jerman. Ini penting dilakukan sebelum menyesal di tengah jalan karena merasa 'salah jurusan.'
Foto: DW/A. Ekawati
Banyak bertanya dan konsultasi
Shelly Farhani, mahasiswi jurusan Wirtschaftsinformatik atau Business Information System di Hochscule Bonn-Rhein-Sieg, Sankt Augustin, Jerman, menyarankan para calon mahasiswa untuk tidak ragu bertanya tentang jurusan yang akan dipilih. "Terutama aku dulu tanya ke orang yang sedang kuliah di jurusan itu, atau konsultasi ke orang yang tahu seperti konsultan waktu di Studienkolleg."
Foto: DW/A. Ekawati
Pelajari kurikulumnya
Banyak program studi di Jerman yang memberikan informasi terkait kurikulum mereka. Shelly mengatakan lebih baik "pelajari dulu kurikulumnya. Jadi ketika semester baru dimulai kita sudah tahu subjek apa saja yang mesti dipelajari dan didalami lebih jauh." Dengan mempelajari kurikulum, mahasiswa jadi bisa mengukur kemampuan mereka sesuai tuntutan program studi.
Foto: DW/A. Ekawati
Cari tahu prospek kerja para alumni
Para calon mahasiswa juga diharapkan untuk tahu prospek pekerjaan bagi para alumni dan seberapa besar kesempatan mereka bekerja. Selain itu, mereka juga harus tahu tingkat persaingan di dunia kerja, khususnya bila harus bersaing dengan orang-orang yang merupakan penutur asli bahasa di negara tersebut. "Penting juga tahu kira-kira besaran gaji yang akan diterima ketika lulus nanti," ujar Shelly.
Foto: DW/A. Ekawati
Tidak bisa berleha-leha
Seperti di Indonesia, dunia perkuliahan akan berbeda sekali dengan dunia sekolah. Namun di Jerman mahasiswa diberi lebih banyak lagi kebebasan, termasuk bisa pilih apakah sudah siap ujian atau belum. Bila merasa belum siap, mahasiswa bisa menunda jadwal ujian mereka. Tapi ini bukan berarti mahasiswa bisa menunda dan berleha-leha, karena tugas kuliah padat menanti.
Foto: DW/A. Ekawati
Jangan lupa bersosialisasi
Tidak diragukan lagi, masa kuliah apalagi S1 di Jerman memang termasuk lama. Selain sibuk dengan urusan perkuliahan, masa ini juga adalah kesempatan bagus untuk bersosialisasi dan membangun relasi dengan kawan dan rekan sekampus. "Memang bisa selesai kuliah 3,5 tahun, tapi itu kalau tidak punya kehidupan sosial," ujar Shelly.
Foto: DW/A. Ekawati
5 foto1 | 5
Apa tugasnya banyak?
Tugas kuliahnya banyak sekali. Mulai dari buat coding, buat makalah sampai presentasi. Tugas yang paling sulit itu buatku ya coding, soalnya 'kan banyak dan butuh waktu lama. Terus kita juga harus memastikan tidak ada yang salah. Jadi harus benar-benar benar hahaha. Karena kalau salah nama atau salah koma tidak akan bisa bekerja coding-nya, lalu kalau diunggah juga jadinya gagal. Harus ulang lagi. Itu yang paling susah. Misalnya dalam satu minggu kita harus selesaikan tiga coding, kalau sudah merasa familiar dengan tugasnya bisa selesai dalam waktu 45 menit. Tapi kalau sama sekali belum familiar kita harus tanya orang, cari-cari juga di Google. Ini 'nih yang bisa habiskan waktu tiga jam untuk satu coding bahkan bisa seharian.
Dari mana mendapatkan buku dan materi pembelajaran lainnya?
Kalau di sini, buku-buku kita tidak usah beli. Tinggal pinjam saja semua di perpustakaan kampus, sudah ada dan lengkap semua. Materi kuliah juga dari dosen lengkap karena dikirimi langsung lewat email kampus (setiap mahasiswa memiliki email kampus). Jadi sama sekali kuliah selama ini tidak pernah beli buku karena di sini semua ada, lengkap dan gratis.
Apa yang harus dipersiapkan oleh calon mahasiswa sebelum mengambil kuliah Wirtschaftsinformatik?
Jadi buat teman-teman yang tertarik masuk jurusan ini, walaupun di jurusanku semuanya diajari dari dasar sekali tapi dosen akan mengajar dengan sangat cepat. Maka lebih baik sebelum mulai awal perkuliahan belajar dasar-dasar coding dulu yang benar. Selain itu matematikanya juga harus dilancari lagi karena di sini lebih susah. Kalau untuk yang kuliah ekonominya masih bisa 'lah aku ikuti. Lalu, kuliahnya juga dalam bahasa Jerman, jadi harus benar-benar dipersiapkan dan dilancarkan lagi karena di sini belum ada kuliah bahasa Inggris buat jurusan Wirtschaftsinformatik. (ae/ts)
*Simak serial khusus #DWKampus mengenai warga Indonesia yang menuntut ilmu di Jerman dan Eropa di kanal YouTube DW Indonesia. Kisah putra-putri bangsa di perantauan kami hadirkan untuk menginspirasi Anda.