1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiGlobal

WTO Setujui Paket Kesepakatan Perdagangan Dunia

17 Juni 2022

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencapai kesepakatan setelah pembicaraan panjang tentang kerawanan pangan hingga vaksin COVID-19. Keputusan ini diyakini akan membawa perubahan bagi masyarakat dunia.

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala
Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala diberi ucapan selamat oleh Menteri Perdagangan India Piyush Goyal setelah sesi penutupan Konferensi Tingkat Menteri Jenewa, Jumat (17/06)Foto: Fabrice Coffrini/AFP

Anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari Jumat (17/06) menyetujui paket kesepakatan perdagangan, termasuk janji tentang kesehatan, reformasi, dan ketahanan pangan. Kesepakatan ini dicapai setelah lebih dari lima hari negosiasi.

Perwakilan dari 164 negara bertepuk tangan setelah paket tersebut disahkan, sebelum Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala berbicara kepada mereka pada Jumat (17/06) pagi. Dalam konferensi, dia mengatakan langkah ini akan membuat perbedaan bagi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

"Paket kesepakatan yang telah Anda capai akan membuat perbedaan bagi kehidupan orang-orang di seluruh dunia," kata Okonjo-Iweala.  "Hasilnya menunjukkan bahwa WTO sebenarnya mampu menanggapi keadaan darurat di zaman kita."

Pembicaraan di kantor pusat badan perdagangan global di Jenewa dimulai hari Minggu (12/06) dan dijadwalkan berakhir pada Rabu (15/06). Namun, tiba-tiba 164 anggota WTO langsung masuk ke hari Jumat (17/06), hingga akhirnya selesai sekitar jam 5 pagi waktu setempat.

Konferensi tingkat menteri juga menyepakati kesepakatan tentang e-commerce, sebagai tanggapan atas pandemi dan mereformasi organisasi itu sendiri.

"Tidak butuh waktu lama WTO melihat sejumlah besar hasil multilateral,” kata Okonjo-Iweala.

Para menteri berjuang untuk menyimpulkan kesepakatan pada setiap topik secara terpisah, sementara negara-negara mulai melakukan trade-off dalam upaya untuk mendapatkan beberapa langkah dalam kesepakatan besar.

Subsidi perikanan dan hak paten vaksin COVID-19

Kesepakatan terkait subsidi perikanan adalah yang terakhir dibahas. Delegasi dengan panik melakukan tawar-menawar pada Jumat (17/06) dini hari.

Negosiasi terhadap pelarangan subsidi yang mendorong penangkapan ikan berlebihan dan mengancam keberlanjutan stok ikan di planet ini telah berlangsung di WTO selama lebih dari 20 tahun.

Okonjo-Iweala, yang mengambil alih pada Maret 2021, mengandalkan kepemimpinannya untuk menciptakan nuansa baru ke dalam organisasi sklerotik. Mantan menteri luar negeri dan keuangan Nigeria tersebut memposisikan dirinya sebagai seseorang yang dapat bekerja sama dan menyelesaikan bisnis.

Konferensi tingkat menteri terakhir di Buenos Aires pada Desember 2017 dianggap gagal setelah tidak dapat mencapai kesepakatan tingkat tinggi. Ketua WTO yang baru ingin membuktikan bahwa organisasinya masih bisa membuat dirinya relevan dalam menghadapi tantangan global yang besar.

Beberapa delegasi menuding India keras kepala pada setiap topik yang sedang dibahas di WTO, di mana keputusan hanya dapat disahkan dengan persetujuan setiap anggota. Namun, Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal bersikeras "India bukanlah penghalang jalan dalam hal apa pun ... Orang-orang menyadari bahwa kamilah yang benar-benar membantu menciptakan satu-satunya konsensus."

Isu besar kedua yang dibahas adalah rencana pengabaian paten vaksin COVID-19. Beberapa negara yang menjadi tuan rumah bagi perusahaan farmasi besar, seperti Inggris dan Swiss, menemukan beberapa rancangan kata-kata yang bermasalah, sementara apotek besar mengkhawatirkan kesepakatan yang akan mencekik inovasi.

Namun, duta besar Inggris di Jenewa, Simon Manley, mengatakan kepada Okonjo-Iweala pada Kamis (16/06) malam bahwa setelah klarifikasi dan perbaikan dicapai, London "sekarang siap untuk bergabung dengan konsensus."

bh/ha (Reuters, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait