Jet Penumpang NASA X-Plane Mampu Terbang 1500 km per Jam
4 April 2018
NASA menugaskan Lockheed Martin untuk membuat jet penumpang supersonik yang dapat menembus kecepatan suara. Sejak Concorde pensiun tahun 2003, belum ada lagi pesawat supersonik komersil.
Iklan
NASA mengumumkan Selasa (03/04), kontrak senilai 247,5 juta Dolar AS diberikan kepada perusahaan kedirgantaraan AS Lockheed Martin Aeronautics untuk membuat pesawat supersonik X-Plane yang 'tidak bising'.
HIngga 2021, Lockheed Martin akan merancang, membangun dan menguji prototipe pesawat penumpang "yang mengurangi ledakan sonik menjadi lebih lembut," kata badan antariksa AS dalam sebuah pernyataan.
Pesawat eksperimental ini "akan terbang pada ketinggian hampir 17.000 meter dengan kecepatan sekitar 1.513 kilometer per jam dan suara yang terdengar sekeras bunyi menutup pintu mobil, yaitu 75 Perceived Level desibel (PLdB), bukan ledakan sonik. "
Kecepatan yang tepat bervariasi tergantung pada kondisi, tetapi kecepatan 940 mph (mil per jam) berarti lebih cepat 100 mph dari kecepatan suara.
"Sangat menarik untuk kembali merancang dan menerbangkan X-Planes pada skala ini," kata Jaiwon Shin dari Direktorat Misi Riset Aeronautika NASA.
Inilah Penampakan Pesawat Antariksa NASA yang Baru
Sejak berakhirnya era Space Shuttle, NASA harus bergantung pada Rusia buat mengirimkan astronotnya ke ruang angkasa. Kini Dream Chaser diharapkan bakal menjadi tulang punggung misi antariksa AS di masa depan.
Foto: NASA
Penjelajah Orbit Bumi Rendah
Terbang lebih sering, lebih aman, hemat energi dan mampu mendarat di landasan pacu berukuran normal: persyaratan inilah yang diajukan NASA untuk mendesain pesawat antariksa masa depan. Sejak berakhirnya era Space Shuttle, badan antariksa AS itu berupaya mengembangkan pesawat ulang alik modern yang multifungsi.
Foto: NASA
Landasan Pendek
Pesawat buatan perusahaan swasta Sierra Nevada's Corporation ini diklaim mampu mengangkut tujuh astronot sekaligus dan kapasitas kargo seberat 5.500 kg. Dengan panjang tak lebih dari 10 meter, Dream Chaser juga bisa mendarat di hampir semua bandar udara di dunia karena cuma membutuhkan landasan pacu sepanjang 2,4 km.
Foto: NASA Photo/Ken Ulbrich
Pengiriman Kilat
Dengan kemampuan tersebut Dream Chaser mampu memangkas waktu pengiriman logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Materi penelitian sains misalnya bisa dibawa kembali ke laboratorium NASA di Bumi dalam waktu 24 jam. Selain itu pesawat ulang alik ini juga bisa terbang secara otonom, tanpa awak sama sekali.
Foto: picture-alliance/dpa
Sesuai Fungsi dan Misi
Sierra Nevada's Corporation juga mengklaim pesawat buatannya itu mampu mengemban misi perawatan satelit, penginderaan jauh atau bahkan membersihkan orbit rendah dari sampah antariksa. Dengan begitu Dream Chaser tidak lebih dari sekedar platform yang bisa diubah sesuai fungsi dan kebutuhan.
Foto: NASA
Persaingan Menuju Antariksa
Namun Dream Chaser bukan satu-satunya pesawat ulang alik untuk orbit rendah yang dipesan NASA dari perusahaan swasta. Belum lama ini NASA meminta Boeing dan SpaceX mengembangkan pesawat antariksa untuk mengangkut manusia ke luar angkasa. Sebab itu Dream Chaser untuk sementara hanya akan dipakai buat mengangkut kargo ke ISS.
Foto: NASA Photo/Carla Thomas
Konsumen di Luar Amerika
Sebab itu pula SNC mulai menawarkan Dream Chaser ke negara antariksa selain Amerika. Saat ini SNC sudah mengikat kontrak dengan Badan Antariksa Jepang, Eropa dan Jerman yang masih mencari wahana pengangkut kargo setelah proyek ATV di Eropa menemui jalan buntu.
Foto: NASA Photo/Ken Ulbrich
Fokus Pada Misi Jarak Jauh
Kebijakan NASA melibatkan perusahaan swasta untuk mengembangkan pesawat antariksa bukan tanpa sebab. Badan antariksa itu saat ini sedang fokus mengembangkan kapsul antariksa Orion yang diharapkan mampu membawa manusia ke planet Mars. Komersialisasi Orbit Bumi Rendah dianggap solusi untuk mengatasi minimnya anggaran untuk misi antariksa jarak jauh.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/NASA
7 foto1 | 7
Harus ada perubahan aturan
Lockheed Martin pertama kali dikontrak NASA untuk mendesain X-Plane pada tahun 2016. Konstruksi pesawat akan dibuat di fasilitas Lockheed Martin Skulk Works di Palmdale, California - di mana pesawat mata-mata Blackbird U-2 dan SR-71 dibuat.
Namun saat itu kursi penumpang belum menjadi bagian dari proyek. Perusahaan harus menunjukkan terlebih dulu kemungkinan untuk menerbangkan pesawat supersonik yang tenang. Kemudian Federal Aviation Administration AS harus mengubah aturan untuk memungkinkan penerbangan supersonik sipil.
Perusahaan mengharapkan untuk melakukan penerbangan X-Plane pertama tahun 2021. Pada pertengahan 2022, NASA berencana "menerbangkan X-Plane di kota-kota AS terpilih dan mengumpulkan data tentang tanggapan masyarakat terhadap penerbangan tersebut."
Cina Sukses Ujicoba Pesawat Amfibi Terbesar Sejagad
Pesawat terbang amfibi terbesar sejagad "Kunlong" buktikan keunggulan teknologi dirgantara Cina. Pesawat AG600 ini merupakan bagian taktik militer Cina untuk dukung klaimnya atas kawasan Laut Cina Selatan.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com/L.Xu
Terbang Perdana
Pesawat amfibi AG600 "Kunlong" ukurannya sebesar Boeing 737, dengan panjang badan 37 meter dan rentang sayapnya 38,8 meter. Pesawat sukses terbang perdana selama satu jam pada 24 Desember 2017 dari bandara Zhuhai di provinsi Guangdong yang dekat kawasan Laut Cina Selatan. Sejauh ini sudah ada 17 pesanan buat pesawat amfibi terbesar ini.
Foto: Getty Images/VCG
Pesawat Amfibi Terbesar Sejagad
Cina mengklaim "Kunlong" sebagai pesawat amfibi terbesar sejagad. Sejatinya ada pesawat amfibi lain yang lebih besar yakni Spruce Goose, dengan panjang badan 67 meter dan rentang sayap 97 meter. Namun pesawat milik milyarder Howard Hughes itu hanya terbang satu kali selama satu menit pada 1947 dan langsung dipensiunkan.
Foto: Reuters
Pesawat Militer Sekaligus Sipil
AG600 dikembangkan selama 8 tahun oleh Aviation Industry Corporation of Cina.Media pemerintah melaporkan, pesawat amfibi terutama akan digunakan buat kepentingan sipli, seperti pemadaman kebakaran hutan dan SAR maritim. Tapi diyakini pesawat ini terutama untuk mendemonstrasikan keberadaan militer Cina dalam sengketa rebutan kawasan Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters
Targetnya: Laut Cina Selatan
Indikasinya amat jelas bahwa AG600 adalah proyek ambisius Cina terkait sengketa wilayah. Sebuah organisasi "think tank" Amerika Serikat melaporkan baru-baru ini, bahwa Beijing terus membangun infrastruktur angkatan laut dan udara di beberapa pulau karang di Laut Cina Selatan. Sejumlah negara tetangga yang terlibat sengeketa kawasan menyatakan cemas dengan ujicoba pesawat amfibi terbesar itu.
Foto: picture alliance/AP Photo
Modernisasi Militer
Sukses terbang perdana AG600 "Kunlong" membuktikan keberhasilan modernisasi militer Cina. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), melaporkan Cina menganggarkan 215 milyar US Dolar untuk militernya pada 2016. Sebagai perbandingan, Idia hanya menyiapkan anggaran militer senilai 56 milyar Dolar dan Jepang sekitar 46 milyar US Dolar. Shamil Shams (as/ap)
Foto: Getty Images/VCG
5 foto1 | 5
Persaingan pesawat supersonik
Beberapa perusahaan kedirgantaraan lainnya, termasuk Virgin Galactic, Spike Aerospace dan Boom Supersonic, juga berupaya mengembalikan sistem transportasi supersonik.
Pesawat supersonik belum digunakan lagi secara komersial sejak pesawat Concorde yang bertenaga turbojet Inggris-Perancis, pensiun pada tahun 2003 setelah 27 tahun beroperasi.
Pada tahun 2000, 113 orang tewas ketika pesawat Concorde Air France dalam perjalanan ke New York jatuh di Gonesse, Perancis, tak lama setelah lepas landas dari bandara Charles de Gaulle di Paris.
Tupolev Tu-144, pesawat supersonik buatan Soviet, adalah satu-satunya pesawat supersonik lain yang masuk ke jajaran layanan komersial.
vlz/hp (AFP, dpa)
Era Baru Jet Tempur Siluman
Amerika Serikat telah memulai, kini Cina dan Rusia pun ikut menggenjot pengembangan teknologi siluman untuk pertahanan udara. Inilah sejumlah jet tempur siluman yang bakal beradu tangkas di langit.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
Chengdu J-20
Dikembangkan sejak tahun 1990 di bawah kode sandi J-XX, Chengdu J-20 pertama kali melangit tahun 2011. Menurut rencana jet tempur siluman ini akan mulai diproduksi antara 2017-2019. Desain J-20 banyak meniru pesaingnya dari AS, yakni F-22 Raptor. Namun menurut berbagai pakar kedirgantaraan, kelemahan terbesar J-20 dibanding F-22 terletak pada bagian mesin.
Foto: Reuters/China Daily
Shenyang J-31
Jet besi berjuluk Falcon Hawk ini merupakan pesawat tempur multi guna bermesin ganda yang dikembangkan oleh Shenyang Aircraft. Bersamaan dengan J-31, Cina kini menjadi negara kedua yang memiliki dua jenis pesawat tempur siluman setelah Amerika Serikat. J-31 dikembangkan sebagai pesawat angkatan laut dengan daya jelajah tempur sejauh 1300km.
Foto: Reuters
F-22 Raptor
Pesawat yang dikembangkan oleh Lockheed Martin ini merupakan ambisi AS mempertahankan kedigdayaan di langit. Hingga kini F-22 menjadi tolak ukur untuk semua pesawat tempur generasi kelima. Kendati memiliki segudang keunggulan, ongkos produksi F-22 yang mahal memaksa pemerintah AS membatasi pemesanan. AS saat ini telah mengoperasikan 195 pesawat F-22 yang terbagi dalam 15 skuadron tempur.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
F-35A Lightning II
Berbeda dengan F-22, F35A didesain dengan harga jual yang lebih terjangkau. Sebanyak 11 negara ikut berpartisipasi mengembangkan jet tempur siluman bermesin tunggal ini. Namun karena jumlah pemesanan yang tinggi (hingga 2.400 unit), F35A tercatat sebagai proyek alutsista termahal dalam sejarah. Pesawat buatan Lockheed Martin ini banyak mengundang kritik seputar desain dan kemampuan terbangnya
Foto: Reuters
Sukhoi T-50
Diusulkan sejak dekade 1980an, pengembangan T-50 sempat terhenti menyusul runtuhnya Uni Sovyet. Rusia menargetkan T-50 sudah bisa diproduksi paling lambat awal 2017 dan diekspor secepatnya tahun 2025. Pesawat siluman bermesin ganda ini pertamakali melakoni ujicoba tahun 2010 silam. T-50 memiliki usia pakai hingga 35 tahun, atau lima tahun lebih lama ketimbang F-22
Foto: Getty Images/AFP/D. Kostyukov
B-2 Spirit
Pesawat pembom siluman ini adalah warisan perang dingin yang masih dipakai hingga kini. Konsepnya didesain untuk mampu memasuki ruang udara Uni Sovyet buat menghancurkan target bernilai tinggi tanpa terdeteksi radar. Namun dari rencana pembelian awal yang mencapai 132 unit, militer AS cuma membeli 20 unit yang masih akan dioperasikan hingga 2058.
Foto: picture-alliance/dpa
F-117A Nighthawk
F-117 adalah pesawat siluman pertama yang beroperasi secara penuh. Kendati bergelar pesawat tempur multiguna, F-117 lebih menyerupai pesawat serbu untuk menyokong pasukan darat. Pesawat ini pertamakali digunakan pada Perang Irak 1991 dan kemudian Perang Yugoslavia. Sebanyak 64 unit F-117 pernah diproduksi. Tahun 2008 silam militer AS secara resmi memensiunkan semua armada F-117.