Xi Jinping Akan Lakukan “Sowan Perdamaian” ke Moskow
17 Maret 2023
Presiden Cina akan mengunjungi Rusia dalam waktu dekat untuk mengambil peran mediator di tengah perang di Ukraina. Cina menggambarkan lawatan itu sebagai “kunjungan untuk perdamaian.”
Iklan
Presiden Cina Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Rusia antara 20-22 Maret dalam kunjungan kenegaraan, Beijing dan Moskow mengatakan pada hari Jumat. (17/3) Kremlin mengatakan lawatan itu akan berlangsung "atas undangan Vladimir Putin."
Pengumuman perjalanan itu mencuat saat Barat memandang Cina sebagai pendukung utama Rusia di tengah invasinya ke Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Putin dan Xi akan mengadakan pertemuan empat mata saat makan malam informal hari Senin (20/3). Lalu pada hari Selasa, para pejabat dari kedua negara akan mengambil bagian dalam pembicaraan yang lebih luas.
"Selama pembicaraan, mereka akan membahas isu-isu tentang pengembangan lebih lanjut hubungan kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan Cina," kata Kremlin. "Sejumlah dokumen bilateral penting akan ditandatangani."
Kementerian Luar Negeri Cina menggambarkan perjalanan Xi sebagai "kunjungan untuk perdamaian" yang bertujuan untuk "mempraktikkan multilateralisme sejati ... meningkatkan tata kelola global dan memberikan kontribusi bagi perkembangan dan kemajuan dunia."
"Saat ini, perubahan yang tidak terlihat dalam satu abad telah berkembang cepat, dan dunia telah memasuki periode kekacauan baru," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada konferensi pers reguler. "Cina akan menjunjung tinggi posisinya yang obyektif dan adil dalam krisis Ukraina dan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan damai."
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
Upaya perdamaian dari Beijing
Cina sebelumnya telah menawarkan untuk menengahi upaya perdamaian terkait invasi Rusia ke Ukraina. Tetapi penolakan Beijing untuk mengutuk perang Rusia telah mendorong Barat untuk bereaksi dengan skeptis. Pejabat tinggi AS bahkan menuduh Cina memasok Rusia dengan senjata untuk perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Cina membantah klaim tersebut.
Iklan
Tetapi Kyiv telah berusaha untuk memperkuat hubungannya dengan Beijing. Pada peringatan setahun invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak Cina untuk mengambil bagian dalam pertemuan puncak guna membahas apa yang disebut "formula perdamaian Kyiv.”
Ukraina mengatakan, setiap rencana untuk mengakhiri perang harus melibatkan penarikan penuh pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina pada tahun 1991, tahun pembubaran Uni Soviet. Pada hari Kamis (16/3), menteri luar negeri Cina Qin Gang mengadakan percakapan telepon yang jarang terjadi dengan rekannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.
Qin mengatakan kepada Kuleba bahwa Beijing "selalu menjunjung tinggi sikap objektif dan adil dalam masalah Ukraina, berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan memajukan negosiasi, dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk menciptakan kondisi bagi pembicaraan damai," demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Cina.
Hubungan 'tanpa batas' Cina-Rusia
Pada Februari 2022, Beijing dan Moskow mencapai kemitraan yang mereka sebut "tanpa batas", ketika Putin mengunjungi Cina untuk pembukaan Olimpiade Musim Dingin - beberapa minggu sebelum meluncurkan invasi ke Ukraina. Sejak itu, kedua negara telah menegaskan kembali kuatnya ikatan antara mereka.
Pada akhir Desember lalu, Putin mengundang Xi ke Rusia melalui panggilan video untuk "menunjukkan kepada seluruh dunia kekuatan hubungan Rusia-Cina." Dia lebih lanjut mengatakan bahwa kunjungan tersebut dapat "menjadi acara politik utama tahun ini dalam hubungan bilateral."
Perdagangan antara kedua negara telah meningkat sejak invasi tahun lalu. Cina adalah pembeli minyak terbesar Rusia, sumber utama pendapatan Moskow pada saat Uni Eropa dan sekutunya memberlakukan boikot terhadap Rusia.