1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yaman Terus Buru Anggota Al Qaida

7 Januari 2010

Pasukan keamanan Yaman terus gelar razia besar-besaran di sejumlah provinsi basis Al Qaida. Pemerintah di Sanaa menolak intervensi langsung militer AS di negaranya.

Tersangka anggota Al Qaida di Yaman yang diadili akhir tahun 2009 lalu. Militer Yaman terus memburu anggota Al Qaida di negeri itu.Foto: picture alliance / dpa

Perburuan anggota Al Qaida di Yaman terus berlanjut. Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan, pasukan komando Yaman menangkap sedikitnya delapan pria tersangka anggota Al Qaida. Tiga diantaranya dalam kondisi cedera, setelah terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan di utara ibukota Sanaa hari Senin (4/1). Walaupun terluka, mereka berhasil melarikan diri ke provinsi tetangga. Pemerintah Yaman mengerahkan sekitar 10.000 serdadu untuk melancarkan razia besar-besaran di sejumlah provinsi yang diperkirakan merupakan basis jaringan teror Al Qaida.

Sementara itu, pemerintah Yaman juga menyampaikan sikap tegasnya, menolak intervensi militer AS secara langsung dalam perang melawan Al Qaida di negaranya. Menteri luar negeri Abu Bakar al Qirbi mengatakan, pengerahan pasukan asing di negaranya justru akan memicu kerusuhan. Ia menegaskan, perang melawan Al Qaida di Yaman merupakan prioritas dan tanggung jawab sepenuhnya pasukan keamanan di negerinya.

Abu Bakar al Qirbi mengatakan kepada stasiun televisi AS CNN ; “Saya percaya, AS dapat menarik pelajaran dari pengalamannya di Irak dan Afghanistan. Bahwa intervensi langsung justru mempersulit masalahnya.“

Al Qirbi menegaskan, yang dibutuhkannya dari AS dan mitra-mitra lainnya adalah bantuan untuk meningkatkan kemampuan pasukan keamanan Yaman. Dengan memasok pengetahuan menyangkut teknik, peralatan, informasi intelejen serta bantuan persenjataan.

Yaman tergolong negara Arab paling labil keamanannya di kawasan tsb. Pemerintahannya lemah dan mayoritas rakyatnya miskin. Gabungan kondisi semacam itulah yang diduga menjadi kontribusi terpenting bagi tumbuhnya terorisme. Jaringan teror Al Qaida sejak beberapa tahun terakhir menjadikan Yaman sebagai basis bagi perekrutan anggota baru. Sekaligus tempat persembunyian yang aman. Juga pelaku serangan terhadap sebuah pesawat terbang AS di Detroit, mendapat pelatihan dan pasokan bahan peledak dari Yaman. Sekjen PBB, Ban Ki Moon memperingatkan masyarakat internasional, agar segera menanggapi tantangan ini. “Stabilitas dan keamanan di Yaman terus merosot. Kita harus memikirkan dengan serius, bagaimana menangani dengan sukses masalah terorisme internasional di negeri itu“, kata Ban menambahkan.

Mengantisipasi ancaman serius teroris dari Yaman itu, Washington secara diam-diam telah mengirimkan perlengkapan militer, pelatih militer dan anggota dinas rahasianya. Pasukan khusus Yaman juga sudah memperoleh pelatihan dari pakar anti teror AS, untuk menumpas gerakan Al Qaida di negara tsb. Namun yang lebih penting lagi bagi Yaman, adalah tindakan memberantas akar terorisme yakni kemiskinan di negara tsb. Untuk itu di London akan digelar konferensi internasional untuk Yaman pada akhir bulan Januari ini. Tema utamanya adalah tindakan untuk memperbaiki situasi humaniter sekaligus perang melawan terorisme di negara Arab tsb.

AS/DK/rtre/afpe/ap