1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Fakta Penting Jika Anda Korban Kebocoran Data Facebook

9 April 2018

Facebook mengirimkan notifikasi keamanan data kepada 87 juta pengguna yang terkena dampak kebocoran data Cambridge Analytica, sebanyak lebih dari satu juta di antaranya berasal dari Indonesia.

Symbolfoto Facebook
Foto: Getty Images/AFP/C. Simon

Sejak Senin (9/4) Facebook mengirimkan notifikasi kepada 87 juta pengguna yang terdampak kasus kebocoran data Cambridge Analytica. Di Indonesia sendiri diperkirakan terdapat lebih dari satu juta pengguna yang menjadi korban manipulasi tersebut.

Semua pengguna akan mendapatkan notifikasi berjudul "Lindungi Informasi Anda" yang berisikan tautan untuk melihat aplikasi apa yang mereka gunakan dan data apa saja yang bisa diakses oleh aplikasi tersebut. Setiap pengguna bisa menutup akses tersebut secara manual, dengan atau tanpa notifikasi dari Facebook.

Di laman pengaturan pengguna bisa membatalkan akses atau menghapus aplikasi dan situs web yang terkoneksi dengan akun yang bersangkutan. Facebook mengimbau semua pengguna agar memantau daftar aplikasi agar mencegah kebocoran data tambahan.

"Saya kira kami bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan meletakkan fitur ini di tempat yang mudah diakses pengguna dan bukan cuma menawarkannya," kata Mark Zuckerberg. "Saya ingin mengajak semua orang untuk menggunakannya dan memastikan bahwa mereka nyaman dengan bagaimana informasi pribadi mereka digunakan di platform kami."

Baca: 

Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghubungi Facebook untuk menanyakan nasib satu juta akun di Indonesia yang terkena dampak kebocoran data. "Penggunaan data yang ilegal oleh Penyelenggara Sistem Elektronik bisa melanggar Peraturan Menteri Kominfo tentang Perlindungan Data Pribadi dan bisa dikenakan sangsi," tulis Menkominfo Rudiantara dalam pesan elektronik kepada DW.

"Kami juga sudah mulai koordinasi dengan teman-teman POLRI mengantisipasi diperlukannya penegakan hukum secepatnya."
Kebocoran data raksasa di Facebook berawal dari aplikasi kuis berjudul "This is Your Digital Life" yang dirancang peneliti Inggris, Aleksander Kogan.

Namun berkat lemahnya perlindungan data oleh Facebook, kuis yang awalnya dikembangkan untuk tujuan penelitian itu tidak hanya mengambil data pengguna, tetapi data milik teman-temannya. Data inilah yang kemudian disalahgunakan oleh Cambridge Analytica untuk keperluan bisnis.

Facebook memperkirakan sebanyak 87 juta pengguna berasal dari jumlah total semua teman-teman pengguna kuis yang dikembangkan Kogan. Namun Cambridge Analytica mengklaim hanya memiliki data milik 30 juta pengguna Facebook.
rzn/yf (ap, facebook, jawapos, guardian)