Yang Perlu Diketahui soal Penghormatan Terakhir untuk Ratu
15 September 2022
Peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Buckingham untuk terakhir kalinya pada Rabu (14/09). Ribuan orang kini antre untuk melihat peti mati Ratu Elizabeth II untuk beri penghormatan terakhir di Westminster Hall.
Ratu Elizabeth II akan disemayamkan di Aula Westminster, London, selama empat hariFoto: Photoshot/picture alliance
Iklan
Peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Buckingham menuju Aula Westminster pada hari Rabu (14/09). Diangkut dengan kereta kuda dan disertai dengan dentuman meriam dan dentingan Big Ben, berlangsung sebuah prosesi khidmat di sepanjang jalanan utama kota London.
Ribuan orang mengantre untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin yang paling lama berkuasa di Inggris itu. Peti matinya akan disemayamkan selama empat hari hingga pemakamannya pada Senin (19/9).
Saat iring-iringan meninggalkan istana, putranya, Raja Charles III, dan saudara-saudaranya, serta Pangeran William dan Pangeran Harry berjalan kaki di belakang peti mati. Prosesi militer dari Istana Buckingham dirancang untuk menggarisbawahi 70 tahun ratu menjabat kepala negara.
Ribuan orang mengantre untuk menyaksikan prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth IIFoto: Tom Nicholson/REUTERS
Aula Westminster menjadi tempat ratu disemayamkan hingga pemakamannya pada hari Senin (19/09). Kerumunan orang menghadiri persemayamannya hingga larut malam. Tanpa suara mereka bergerak menuruni tangga aula di bawah jendela kaca patri yang besar, lalu melewati peti mati yang ditempatkan di atas panggung yang dikenal sebagai catafalque oleh delapan pengusung peti jenazah.
Ribuan orang yang telah menunggu selama berjam-jam di sepanjang The Mall di luar istana dan lokasi lain di sepanjang rute, mengabadikan momen lewat ponsel mereka. Beberapa menyeka air mata saat prosesi berlalu. Tepuk tangan pecah saat peti mati melewati Parade Penjaga Kuda. Ribuan orang lainnya berkumpul di Hyde Park untuk menyaksikan prosesi melalui layar besar.
Prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham menuju Aula Westminster, Rabu (14/09)Foto: Chip Somodevilla/AP/picture alliance
Apa yang akan dilihat orang saat penghormatan terakhir?
Peti mati tertutup itu dibungkus dengan Royal Standard, sebuah bendera yang mewakili kedaulatan dan Inggris Raya. Dihiasi dengan tanda kerajaan termasuk bola, tongkat kerajaan dan Mahkota Negara Kekaisaran yang berhiaskan permata, yang sama yang dikenakan ratu untuk penobatannya pada tahun 1953.
Peti mati ditempatkan di atas atas panggung atau yang dikenal sebagai catafalque, yakni platform yang ditinggikan, di tengah Westminster Hall. Penjaga kerajaan dengan topi bulu dan seragam upacara akan berdiri 24 jam sehari di setiap sudut platform.
Peti mati itu dibungkus dengan Mahkota Negara Kekaisaran yang bertatahkan hampir 3.000 berlian, dilengkapi dengan karangan bunga dan tanaman, termasuk pinus dari Balmoral Estate, tempat Elizabeth meninggal pada 8 September lalu pada usia 96 tahun.
Potret Kehidupan Sang Ratu Elizabeth II
Raja terlama kedua dalam sejarah setelah Louis XIV, Ratu Elizabeth II mangkat pada usia 96 tahun. Berikut catatan kehidupan sang Ratu.
Foto: Kirsty O'Connor/empics/picture alliance
Kepergian Elizabeth II
“Kesedihan adalah harga yang kita bayar untuk cinta,” itulah salah satu perkataan Ratu Elizabeth II. Sekarang dunia berduka untuknya, Ratu Inggris Raya dan Irlandia Utara meninggal pada Kamis (08/09) setelah 70 tahun berdaulat. Elizabeth II melintasi ragam sejarah mulai dari kehancuran imperium Inggris, menunjuk 15 perdana menteri, dan melewati berbagai masa sulit dalam keluarga kerajaan.
Foto: Michael Ukas/Getty Images
Sang Ratu saat berusia 25 Tahun
Raja Inggris Raya George VI meninggal pada 6 Februari 1952. Putrinya yang berusia 25 tahun, Elizabeth, tengah melakukan lawatan ketika itu dan menerima berita duka di Kenya. Dia tidak punya waktu untuk berkabung dalam diam, sekarang Elizabeth adalah Ratu. Dia dilantik sebagai raja hampir satu setengah tahun kemudian, pada Juni 1953 di Westminster Abbey London, yang menjadi Gereja Para Raja.
Foto: picture-alliance/dpa
Persiapan untuk perannya di masa depan
Elizabeth Alexandra Mary lahir di London pada 21 April 1926, adalah anak pertama dari Duke dan Duchess of York. Ayahnya, George VI naik takhta Inggris pada 1936, menjadikan putri sulungnya sebagai pewaris takhta. Selama bertahun-tahun, dia secara sistematis dipersiapkan untuk perannya di masa depan.
Foto: picture-alliance/United Archives/TopFoto
Ratu dan perannya sebagai ibu
Pada November 1947, Elizabeth menikah dengan Pangeran Philip dari Yunani, yang lima tahun lebih tua darinya dan keturunan Jerman. Putra pertamanya, Charles lahir pada tahun berikutnya, diikuti dua tahun kemudian oleh putri pertama pasangan itu, Anne. Secara keseluruhan, Elizabeth memiliki empat anak, Andrew lahir pada tahun 1960 dan Edward pada tahun 1964.
Foto: picture-alliance/akg-images
Ratu di hati rakyat?
Tahun 2022, perayaan Platinum Jubilee menandai 70 tahun pengabdian Ratu Elizabeth II kepada rakyat. Dia dihormati dan dipuja, populer, dan disukai. Namun, dia bukan Ratu di hati rakyat, sebutan itu adalah nama panggilan yang kemudian diberikan kepada anggota keluarga kerajaan lainnya.
Foto: Paul Grover/REUTERS
Tahun-tahun yang sulit
Bagi banyak orang di Inggris, Lady Diana, mendiang istri Pangeran Charles saat itu, dan menantu perempuan raja, adalah Ratu di hati rakyat. Pernikahan dengan pewaris takhta akhirnya berujung bercerai pada 1995. Ketika Diana meninggal dalam kecelakaan mobil dua tahun kemudian, reaksi Ratu Elizabeth II yang agak dingin memicu kritik publik yang sengit.
Foto: Ryan Remiorz/empics/picture alliance
Pernikahan bak di negeri dongeng
Putra sulung Diana, Pangeran William, menikahi Kate Middleton pada April 2011, dan jutaan orang merayakan pesta itu. Kabarnya, Ratu Elizabeth II memberi Kate beberapa tips sebelum pertunangan, dan cucu menantunya dengan cepat mengambil peran besar di tengah keluarga kerajaan. Kate juga dianggap mampu menyenangkan Ratu dengan pernikahan yang bahagia dan tiga cicit.
Foto: dapd
Cucu pemberontak
Putra bungsu Diana, Pangeran Harry, menikah dengan aktris AS, Meghan Markle, pada 2018, dan Ratu Elizabeth II memberinya restu. Namun, kehidupan kerajaan tidak cocok untuk pasangan itu. Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey, keduanya berbicara secara terbuka tentang kesulitan mereka dengan institusi monarki. Pasangan itu akhirnya mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan kerajaan dan pindah ke AS.
Foto: Harpo Productions/Joe Pugliese/REUTERS
Hidup dalam sorotan
Mahkota bisa menjadi beban karena disertai dengan tanggung jawab besar. Menjadi monarki juga berarti kehidupan di bawah pengawasan publik yang permanen. Masalah keluarga, perceraian, kematian, skandal telah dilalui oleh Elizabeth. Ia mengatasinya dengan caranya sendiri yang tenang. Itulah yang disukai kebanyakan orang di Inggris tentang sang Ratu.
Foto: picture-alliance/dpa
Monarki untuk 15 negara persemakmuran
Dia menunjuk 11 pria dan 3 perempuan sebagai perdana menteri Inggris, yang terakhir adalah Liz Truss pada September 2022. Sebagai Kepala Monarki Konstitusional, selain Inggris, Elizabeth memiliki fungsi simbolis di 14 wilayah persemakmuran, yang meliputi Australia, Kanada, Jamaika, dan Selandia Baru.
Foto: Jane Barlow/REUTERS
Takhta yang bermartabat
Pada tahun 1952, Elizabeth mengatakan penobatannya seharusnya tidak menjadi tanda kekuasaan dan kebesaran masa lalu, melainkan ekspresi harapan selama bertahun-tahun dia akan diizinkan untuk melayani dan memerintah dengan kasih karunia Tuhan. Beberapa dekade kemudian, dia adalah kepala negara terlama di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/UPpa camera press/rota
'Pembela iman' dan ikon fesyen
Gelar lengkapnya adalah Elizabeth II, yang oleh Rahmat Tuhan menjadi Ratu dari Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara serta wilayah lainnya, Kepala Persemakmuran, Pembela Iman. Ia juga dikenal dengan setelan rok monokrom dan topi yang serasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Duka mendalam
Pada April 2021, suami Ratu Elizabeth, Pangeran Philip, meninggal dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100. Mereka menikah selama 73 tahun dan menavigasi segala macam krisis, termasuk krisis perkawinan. Namun, kehilangan suami dan pendampingnya tidak menghalangi Ratu dari tugasnya dan dia terus menjabat sebagai kepala negara.
Foto: Victoria Jones/REUTERS
Selamat tinggal, Ratuku
Dunia mengucapkan selamat tinggal kepada Elizabeth II, Ratu Inggris selama hampir tujuh dekade, ibu dari empat anak, salah satu tokoh penentu abad ke-20 dan saat ini. Takhta penguasa Inggris kini akan diambil oleh putranya, Raja Charles III.
Foto: Getty Images/C. Jackson - WPA Pool
14 foto1 | 14
Kenapa ribuan orang rela antre untuk beri penghormatan terakhir?
Ribuan orang mengantre di sepanjang tepi Sungai Thames, menunggu untuk memasuki aula dan memberikan penghormatan kepada satu-satunya raja yang pernah dikenal oleh sebagian besar warga Inggris setelah 70 tahun dia di atas takhta.
Esther Ravenor, seorang pelayat asal Kenya yang tinggal di Inggris, mengatakan bahwa dia merasa terenyuh saat menyaksikan prosesi tersebut. "Saya mencintai ratu, saya mencintai keluarga kerajaan, dan saya harus berada di sini," katanya.
Mayor Jenderal Christopher Ghika, yang mengorganisir aspek seremonial pemakaman ratu, mengatakan prosesi itu adalah "kesempatan terakhir kami untuk melakukan tugas kami untuk ratu, dan ini adalah kesempatan pertama kami untuk melakukannya untuk raja, dan itu membuat kami semua sangat bangga.”
Pasukan yang terlibat dalam prosesi itu telah bersiap sejak sang ratu meninggal. Begitu juga dengan kuda-kuda kerajaan. Sersan Tom Jenks mengatakan kuda-kuda itu dilatih secara khusus, termasuk bagaimana menangani pelayat yang menangis, serta bunga dan bendera yang dilempar di depan prosesi.
Bandara Heathrow untuk sementara menghentikan penerbangan, dengan mengatakan akan "memastikan keheningan di pusat kota London saat prosesi upacara berpindah dari Istana Buckingham ke Aula Westminster."
Westminster Hall adalah tempat Guy Fawkes dan Charles I diadili, di mana raja dan ratu menyelenggarakan perjamuan abad pertengahan yang megah. Gedung ini juga menjadi tempat upacara saat Ratu Elizabeth II merayakan naik takhta dalam ulang tahun perak, emas, dan berliannya.