1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yasuo Fukuda Ketua Baru Partai Demokrat Liberal LDP

24 September 2007

Fukuda yang berusia 71 tahun mengungguli saingannya mantan Menlu Taro Aso dengan 330 banding 197 suara.

Yasuo Fukuda
Yasuo FukudaFoto: AP

Seruan 'Banzai', menyambut Fukuda sebagai ketua baru partai LDP. Dengan perolehan suara lebih dari 60 persen ia mengungguli saingan satu-satunya, Taro Aso. Kemungkinan besar hari Selasa ini ia akan dikukuhkan sebagai PM Jepang oleh para anggota parlemen LDP yang mendominasi majelis rendah. Pihak oposisi yang memiliki mayoritas di majelis tinggi sudah mencanangkan akan mendesak dilakukannya pemilu baru, karena pemerintahan yang baru harus pula mendapat legitimasi dari rakyat. Setelah terpilih Yasuo Fukuda menegaskan bahwa ia akan berbicara dengan pihak oposisi. Dikatakannya: "Melihat tantangan parlementer, saya harus membahas beberapa tema dengan pihak oposisi, DPJ, yang merupakan partai terkuat dalam majelis tinggi. Terutama menyangkut perpanjangan berlakunya UU Anti Teror. Saya harap DPJ memahami betapa pentingnya UU itu."

Awal tahun 70-an Yasuo Fukuda pernah tinggal di AS selama beberapa tahun, ketika bekerja untuk sebuah perusahaan minyak Jepang. Ia menganggap poros Washington-Tokyo sebagai hubungan politik luar negeri yang terpenting. Tanpa menginginkan kehadiran Jepang yang lebih kuat lagi di panggung politik dunia, ia hendak mempertahankan peran-serta Jepang dalam Koalisi Anti Teror. Ia juga ingin memperpanjang masa berlaku UU itu secepat mungkin. Selebihnya ia mengutamakan perujukan dengan negara-negara tetangga Jepang. Oleh sebab itu ia juga tidak akan mengunjungi monumen Yasukuni yang kontroversial seperti para pendahulunya.

Ayahnya, Takeo Fukuda, ketika menjadi PM telah merintis jalan menuju perjanjian perdamaian dan persahabatan dengan Cina pada tahun 1978. Ketika itu Yasuo sudah bekerja sebagai sekretaris ayahnya, dan mulai berkenalan dengan liku-liku politik. Tahun 1990 untuk pertama kalinya ia ikut pemilu untuk menjadi anggota parlemen dalam majelis rendah. Bila hari ini ia dikukuhkan sebagai PM, usianya 71 tahun, sama seperti ayahnya ketika menjadi PM.
Bulan Oktober tahun 2000 Yasuo Fukuda menjadi sekretaris kabinet dan untuk pertama kalinya memegang tanggungjawab dalam pemerintahan. Posisinya merupakan yang terpenting dalam pemerintahan dan ia berhasil menjadi sekretaris utama kabinet di bawah dua PM selama hampir 1300 hari. Tergantung dari penekanan politiknya ia pernah dianggap sebagai menlu atau menteri pertahanan bayangan. Yang mencolok, ia tidak pernah menonjolkan pribadinya. Oleh sebab itu ketika bulan Mei 2004 ia harus mengakui, bahwa ia tidak pernah membayar iuran ke kas pensiun negara, ucapannya singkat saja: "Saya meletakkan jabatan sebagai sekretaris kabinet dan memikul tanggung jawab sepenuhnya."

Sejak saat itu Yasuo Fukuda hampir tidak pernah muncul lagi di muka umum. Walaupun ia dianggap punya peluang terbaik untuk menggantikan Junichiro Koizumi, ia tidak mencalonkan diri agar Shinzo Abe dapat maju.
Setahun sesudahnya LDP menghadapi situasi serupa dan harus mencari pengganti Abe. Atas desakan rekan-rekan separtainya ia maju dan menang. Kini tugasnyalah untuk memperoleh kembali kepercayaan penduduk pada politik yang dijalankan LDP, karena selambat-lambatnya bulan September 2009 akan dilangsungkan pemilu berikutnya.