Ribuan polisi diturunkan untuk menggusur kamp pengungsi Idomeni di Yunani. Hingga Maret silam penghuni kamp membengkak menjadi 12.000 orang.
Iklan
Yunani memulai penggusuran kamp pengungsi di Idomeni. "Operasi ini akan berlangsung selama beberapa hari. Sejauh ini tidak ada bentrokan," kata jurubicara lembaga keimigrasian, Giorgios Kyritsis.
Pemerintah Athena menurunkan 1400 aparat keamanan dan melarang wartawan masuk ke area kamp pengungsi. Selain itu helikopter kepolisian juga terbang di atas kamp untuk memonitor situasi di lapangan.
Menurut perwakilan organisasi Dokter Lintas Batas, Vicky Markolefa, operasi penggusuran berjalan lancar dan tanpa insiden berarti. "Kami berharap situasinya tidak berubah," tuturnya.
Dibangun di tengah krisis pengungsi 2015 silam, kamp Idomeni sebenarnya dibuat untuk menampung 2000 orang untuk sementara. Tapi pada Maret silam jumlah penghuni kamp membengkak menjadi 12.000 orang.
Kebanyakan yang mendarat di Idomeni merupakan pengungsi yang berusaha masuk ke Eropa lewat jalur Balkan. Pengungsi di Idomeni awalnya menolak relokasi kendati kondisi kamp yang mengenaskan.
Sebelum penggusuran Idomeni dipenuhi lautan tenda berwarna warni. Otoritas Yunani secara berkala mengirimkan petugas kebersihan dan menyediakan toilet darurat. Namun hujan deras yang mengguyur Idomeni sejak awal tahun memperparah situasi di kamp.
Kamp Idomeni sejak lama mengundang kritik dari kelompok Hak Azasi Manusia di Eropa.
Lebih dari 54.000 pengungsi asal Suriah, Afghanistan dan Balkan terjebak di Yunani yang sedang dililit masalah keuangan. Membengkaknya jumlah pengungsi di Yunani antara lain disebabkan langkah Austria dan negara-negara Balkan menutup perbatasan.
Pemeran Utama bagi Solusi Krisis Pengungsi
Krisis pengungsi di Eropa kini capai titik tergawat. Jerman dengan politik Pintu Terbuka dipuji sekaligus dikritik picu arus migran tak terkendali. Inilah aktor utama yang bisa jadi solusi krisis pengungsi Eropa.
Foto: DW/D. Cupolo
Angela Merkel, Jerman
Kanselir Jerman, Angela Merkel dipuji sekaligus dikritik tajam dalam krisis pengungsi. Kini arus pengungsi ke Jerman memang turun. Tapi itu bukan hasil politik Merkel, melainkan karena 10 negara lain sudah menutup pintu perbatasannya. Politik pintu terbuka Merkel dinilai bisa runtuhkan Uni Eropa, jika dalam waktu dekat tidak bisa tercapai kesepakatan politik bersama Eropa.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Jean-Claude Jüncker, Uni Eropa
Presiden Komisi Eropa yang juga PM Luxemburg, Jean-Claude Jüncker menjadi sasaran kritik anggota Uni Eropa, karena ragu dan tidak tegas menangani krisis pengungsi. Informasi gelombang pengungsi yang siap masuk Eropa sudah diberikan dinas rahasia awal tahun silam. Tapi Uni Eropa tidak bertindak tepat dan biarkan krisis berlarut. Kini Jüncker harus mainkan peran kunci dalam KTT pengungsi.
Foto: Reuters/V. Kessler
Werner Faynmann, Austria
Kanselir Austria Werner Faymann adalah tokoh utama yang mengritik tajam kebijakan pintu terbuka Jerman yang sebelummya tidak dikonsultasikan matang dengan negara tetangga. Austria kewalahan terima serbuan pengungsi yang ingin masuk Jerman. Faynmann menggelar konferensi dengan 10 negara Balkan dan negara lain di rute pengungsi serta memaksa untuk penetapan batasan maksimal kuota pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Punz
Alexis Tsipras, Yunani
Realita bahwa Yunani jadi korban utama kebijakan Jerman tak bisa ditutupi. Jutaan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara lainnya terus mengalir ke Yunani via Laut Tengah. PM Yunani Tsipras mengeluh, negaranya yang masih dirundung krisis berat, tanggung beban tak adil dalam krisis ini dan makin kewalahan tangani pengungsi. Yunani kini kirim balik sebagian pengungsi ke Turki.
Foto: Reuters/A.Konstantinidis
Ahmet Davutoglu, Turki
PM Turki Ahmet Davutoglu adalah tokoh utama lainnya dalam solusi krisis pengungsi. Uni Eropa sudah tegaskan, kerjasama dengan Turki adalah tema sentral. Tapi taruhannya amat tinggi. Turki dnjanjikan kompensasi 3 milyar Euro. Presiden Turki, Erdogan yang lebih berkuasa dibanding Davutoglu lecehkan janji bantuan Uni Eropa terlalu kecil. Ia juga ancam kirim gelombang tsunami pengungsi ke Eropa.