1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Yunani Buka Pariwisata, Apakah Turis Akan Ramai Lagi?

Heidi Fuller-Love
21 Mei 2021

Yunani mulai pertengahan Mei sudah dibuka lagi untuk turis. PM Kyriakos Mitsotakis mengatakan pulau-pulau wisata Yunani akan bebas COVID-19 pada bulan Juni. Apakah turis bakal ramai-ramai berdatangan?

Turis mulai berdatangan ke Pulau Kreta,15 Mei 2021
Turis mulai berdatangan ke Pulau Kreta,15 Mei 2021Foto: Stefanos Rapanis/ANE/Eurokinissi/picture alliance

Pandemi corona menjadi pukulan hebat bagi sektor pariwisata Yunani. Tahun lalu negara itu hanya kedatangan 7,4 juta pengunjung. Suatu kemunduran besar jika dibandingkan dengan 34 juta pengunjung pada 2019. Namun, sejak 14 Mei, negara tujuan wisata itu resmi dibuka lagi untuk turis mancanegara. Yang dizinkan masuk lebih dulu adalah turis internasional yang memiliki bukti vaksinasi, bukti pemulihan, atau hasil negatif tes PCR COVID-19.

Meskipun langit di Kreta kini terlihat biru sempurna, dengan suhu udara hampir ideal 27 derajat Celcius, pantai-pantai di Pulau Kreta masih terlihat sepi. Kebanyakan kafe masih tutup, begitu pula hotel dan resor wisata.

"Ini gila - tidak ada orang di sini. Biasanya, kami buka tepat setelah Paskah dan jalanan penuh dengan anak-anak yang bersepeda, tapi tahun ini kami baru akan buka bulan Juni," kata Sofokleos, pemilik bistro di sekitar pantai Malia di pulau Kreta.

Giorgos Kaloutsakis, pemilik hotel mewah Abaton Island di resor Hersonissos yang biasanya ramai, berpendapat sama. "Kami menunggu untuk buka akhir bulan, pada 28 Mei. Butuh banyak uang untuk membuka resor seperti ini, jadi kami harus memastikan pemesanannya terlebih dahulu," katanya.

Kawasan pantai wisata di YunaniFoto: Nicolas Economou/NurPhoto/picture alliance

Bisnis berjuang untuk beroperasi lagi

Menurut laporan terbaru dari Bank Sentral Yunani, perbankan di negara itu masih memiliki tingkat kredit bermasalah tertinggi di Uni Eropa. Sektor pariwisata mempekerjakan satu dari lima tenaga kerja di Yunani, tetapi banyak perusahaan yang sekarang terancam bangkrut.

"Banyak perusahaan yang lumpuh karena utang, dan banyak staf di hotel lain kehilangan pekerjaan mereka. Bahkan di sini kami bekerja dengan staf terbatas sepanjang musim dingin. Sekarang pariwisata dimulai lagi, tetapi banyak hotel yang lebih kecil tidak bisa buka karena itu akan menghabiskan terlalu banyak uang," kata Evgenia Chasapidou, manajer Capsis Astoria, salah satu dari sedikit hotel yang tetap buka selama lockdown.

Leonidas Aretakis, pemilik The Home, sebuah bistro di pusat kota mengatakan, restoran juga terkena dampak krisis yang parah. "Saya baru membuka restoran ini setahun lalu, dan sudah tutup selama delapan bulan terakhir. Sekarang saya buka, tapi meskipun ada 34 meja, saya hanya boleh menerima tamu di tujuh meja yang ada di luar", katanya.

Museum Akropolis di Athena juga sudah dibuka untuk pengunjungFoto: Tatiana Bolari/ANE/Eurokinissi/picture alliance

Turis Jerman mulai berdatangan

Minggu lalu, Jerman mengumumkan pelonggaran corona bagi mereka yang berlibur ke Yunani. Turis dari Yunani yang telah divaksinasi penuh atau memiliki tes COVID-19 negatif atau sertifikat pemulihan penuh dari penyakit itu, tidak lagi harus dikarantina di Jerman sekembalinya dari liburan.

Perusahaan perjalanan TUI mengatakan akan mengirimkan setidaknya 120 penerbangan ke tujuan di Yunani bulan ini. TUI juga yakin bahwa Yunani akan menjadi tujuan utama bagi orang Jerman pada musim panas ini - dan Kreta disebut-sebut sebagai pulau favorit mereka.

"Begitu perbatasan dibuka, hotel-hotel populer akan memenuhi pemesanan dengan cepat," kata Direktur utama TUI Jerman, Marek Andryszak.

Dalam upaya untuk meyakinkan para pelancong bahwa Yunani adalah tujuan yang aman, pemerintah Yunani baru-baru ini meluncurkan apa yang disebut "Operasi Kebebasan Biru", sebuah kampanye yang bertujuan untuk memvaksinasi lebih dulu penduduk di semua pulau Yunani - terutama tujuan wisata populer Kreta, Rhode, Corfu, dan Santorini. "Saya ingin mengirimkan pesan yang jelas: Yunani terbuka lagi," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

(hp/ gtp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait