Ideologi mengalahkan logika. Warga Yunani tetap bermimpi akan mendapat bantuan kredit tanpa harus melakukan penghematan ketat. Impian yang bisa berakhir fatal. Perspektif Rolf Wenkel.
Iklan
Warga Yunani hari Minggu (5/7) secara tidak diduga dengan suara mayoritas besar menolak sebuah kompromi dengan pemberi kredit. Tanpa kompromi, berarti tidak ada pendanaan transisi melewati 30 Juni, seperti yang dijanjikan negara-negara donor. Dan juga tidak ada perundingan mengenai program bantuan tahap ketiga, yang dapat memberikan perspektif keuangan bagi Yunani.
Walaupun mayoritas warga Yunani ingin tetap mempertahankan mata uang Euro, kelihatannya banyak yang tidak tahu bahaya mengancam, dengan alasan teknis negara itu bisa didepak dari zona Euro alias Grexit. Pasalnya, Yunani kini tidak punya uang tunai untuk membayar cicilan utang sebesar 3,5 milyar Euro kepada Bank Sentral Eropa yang akan jatuh tempo 20 Juli mendatang.
Ini awal dari keruntuhan Yunani. Karena Bank Sentral Eropa kini tidak bisa lagi mengelak dari realita ketidak mampuan negara itu untuk membayar utangnya dan harus menghentikan pengucuran uang segar ke bank-bank Yunani. Jika ini terjadi, praktis berarti berakhirnya keanggotaan Yunani dalam zona mata uang Euro.
Yang juga sudah jelas, tanpa sebuah kesepakatan dengan donor, Yunani hanya akan mampu bertahan beberapa mingggu. Kontrol lalu lintas modal hanya mampu meredam aliran likuiditas bank, tapi tidak menghentikannya. Setiap hari ratusan juta Euro mengalir keluar Yunani, karena warga tidak percaya lagi pada perbankan di negerinya.
Athena memang bisa membayar pegawai negeri, pensiunan dan pemasok barang dengan surat utang. Tapi mata uang paralel ini nilainya terus jatuh dibanding Euro. Karena itu, Yunani disarankan untuk kembali ke mata uang Drachma yang akan memperbaiki kemampuan bersaing nilai barang ekspor dari negara itu.
Tapi mula-mula akan datang tahun-tahun berat bagi Yunani. Revaluasi mata uang hingga 50 persen dan naiknya utang luar negeri setara itu. Juga dipertanyakan, setelah revaluasi mata uang, apakah akan tiba sukses ekspor? Pasalnya Yunani hanya punya zaitun dan semen sebagai produk unggulan.
7 Langkah Untuk Atasi Krisis Yunani
Sejumlah pakar ekonomi kenamaan mengajukan sejumlah usulan tindakan untuk atasi krisis utang Yunani. Tidak mudah dijalankan di negara yang miskin infrastruktur ekonomi dan dijirat erat korupsi yang menggurita itu.
Foto: Reuters/Y. Behrakis
Berantas Korupsi
Langkah pertama dan yang paling logis adalah memberantas korupsi yang sudah menggurita di Yunani. Dalam indeks korupsi 2014 yang disusun Tranparency International Yunani berada di posisi ke 80 dari 175 negara di dunia. Tingkat korupsi rata-rata mencapai 24 persen dan lebih dari 60 persen pejabat mengaku sedikitnya satu kali dalam karirnya menerima uang sogokan.
Foto: Fotolia/Elnur
Perangi Penggelapan Pajak
Ekonomi Yunani juga tumbang gara-gara tingginya kasus pengemplang pajak. Nikos Lekkas, direktur audit pajak Yunani pada 2012 menaksir kerugian pemasukan negara akibat penggelapan pajak mencapai 40 hingga 45 milyar Euro per tahun. Sebagai ilustrasi, Yunani tahun ini ajukan permohonan kredit darurat sebesar 49 milyar Euro untuk atasi krisis.
Foto: picture-alliance/dpa
Reformasi Sistem Pensiun
Sistem pensiun di Yunani adalah bom waktu, ujar Olivier Passet, direktor analisa ekonomi Xerfi. Jika tidak direformasi, sekitar 8 hingga 10 persen pendapatan nasional bruto akan tersedot untuk membayar pensiun. Selain itu, diusulkan agar jumlah pegawai negeri juga diciutkan dan efisiensinya ditingkatkan.
Foto: picture alliance/AA/A. Mehmet
Diversifikasi Ekonomi
Masalah terberat ekonomi Yunani adalah tidak adanya sektor ekonomi unggulan yang memiliki nilai tambah tinggi. Gabriel Colletis profesor dari universitas Toulouse Perancis mengatakan konsekuensinya, sulit melakukan diversifikasi ekonomi di Yunani. Sektor turisme yang jadi andalan, ambruk seiring krisis utang. Kini Yunani harus mulai membangun sektor ekonomi dengan nilai tambah tinggi.
Foto: Fotolia/kojin_nikon
Dongkrak Ekspor
Ini juga impian muluk. Defisit bisnis luar negeri Yunani rata-rata 20,5 milyar Euro setahun. Menurut Charles Wyplosz, profesor pada International and Development Studies di Jenewa, Yunani tidak serius dorong ekspor. Minyak zaitun buatan Yunani sulit tembus pasar internasional. Pemerintah di Athena harus menggelar promosi dagang lebih baik dan membantu perusahaannya tembus pasar luar negeri.
Foto: DW/D. Dimitrakopoulos
Menarik Investor Asing
Sama sulitnya dengan diversifikasi ekonomi adalah menarik masuknya investor asing. Tingginya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di Yunani sudah terkenal ke seluruh dunia. Untuk dapat menarik minat pemodal asing, Yunani mau tidak mau harus mereformasi seluruh struktur yang ada.
Foto: picture alliance/chromorange/Ohde
Perangi Brain Drain
Yang amat memprihatinkan adalah kaburnya warga terbaik Yunani ke luar negeri. Para akademisi dan cerdik pandai tidak temukan pekerjaan dengan gaji layak di negerinya sendiri. Tingkat pengangguran capai 27 persen dan separuhnya kaum muda di bawah 25 tahun. Pemerintah harus proaktif mendorong penciptaan lapangan kerja, jika tidak ingin terus terpuruk ke jurang krisis dan pemiskinan rakyat.
Foto: Fotolia/fabioberti.it
7 foto1 | 7
Peringatan mengenai aspek yang berakibat buruk lainnya juga sudah dilontarkan. Yunani mungkin akan mengalami destabilisasi. Kembalinya Yunani pada mata uang Drachma yang pasti memicu inflasi, status warga Yunani yang sekarang saja sudah terpuruk secara sosial, akan merosot lebih jauh dibanding warga pengguna Euro
Sangat mungkin, para kepala negara dan pemerintahan kelompok pengguna mata uang Euro akan menawarkan perundingan baru kepada Athena. Pemerintah Yunani memang tidak bisa memanfaatkan mata uang Euro untuk kemakmuran negaranya, tapi pintar bermain poker. Pemerintah di Athena tidak peduli lagi, apakah mereka terpuruk di lapisan terbawah. Sebab mereka tahu, negaranya tetap diperkukan sebagai mitra Uni Eropa, NATO dan OECD.
Karena itu, Yunani tetap mendapat kesempatan peluang terakhir, yang tidak pernah diperoleh pengutang lainnya. Karena itu pula, muncul ancaman pertunjukan drama Yunani akan berlanjut tanpa akhir.