1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yunani Perlu Reformasi Menyeluruh

25 Februari 2010

Kebohongan politik selama bertahun-tahun kini menunjukan dampaknya. Yunani memerlukan reformasi menyeluruh dari sistem ekonominya yang keropos.

Pemogokan massal dan aksi demonstrasi dilancarkan pekerja di Yunani, menentang haluan penghematan dari pemerintah di Athena.Foto: DW


Pemogokan umum di Yunani yang terutama ditujukan menentang haluan penghematan ketat dari pemerintah, untuk menyehatkan kembali sistem ekonomi dan keuangan negara yang dililit utang amat besar, menjadi sorotan utama dalam tajuk harian internasional.

Harian Austria Der Standard dalam tajuknya menulis komentar berjudul, penghematan anggaran bukan begitu caranya. Harian yang terbit di Wina ini lebih lanjut menulis : Mula-mula Yunani melakukan berbagai kecurangan untuk dapat bergabung dengan zona mata uang Euro. Setelah itu hidupnya tergantung subsidi amat besar dari Brussel. Bekas negara pertanian ini diberi kucuran bantuan berlimpah, yang kemudian disalah gunakan oleh para politisinya untuk politik dagang sapi. Bantuan dihambur-hamburkan untuk meredam rongrongan dan menundukkan sistem. Sekarang Yunani mengalami krisis berat dengan utang sebesar 290 milyar Euro. Pekerja melancarkan pemogokan besar-besaran dan mungkin sebulan lagi akan diulang. Yang dapat membantu negara dengan sistem ekonominya keropos itu hanyalah reformasi menyeluruh.

Harian Polandia Dziennik Gazeta Prawna berkomentar : Pemerintah Yunani berulangkali mengatakan kepada rakyatnya, negara tetap mampu menghadiahkan uang dari anggaran publik. Dampak mengerikan dari kebohongan yang dilakukan terus menerus selama 10 tahun kini mulai kelihatan. Reaksi atas upaya untuk menyehatkan sistem perekonomian tsb, di seluruh negara Eropa selatan yang dilanda masalah serupa, mungkin juga akan mirip. Karena di negara-negara itu, para politisinya juga sama menipu rakyatnya. Dan dampaknya, disamping munculnya krisis keuangan negara, juga merebak ancaman ledakan besar dari ketidak puasan masyarakat di sebagian besar Eropa. Krisis berat di zona mata uang Euro mungkin saja masih akan melanda kita.

Harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung berkomentar : Pelanggaran besar-besaran terhadap pakta stabilitas yang dilakukan negara-negara Uni Eropa menurunkan drastis kepercayaan terhadap mata uang Euro. Diperkirakan akan terjadi spekulasi besar-besaran terhadap mata uang bersama Euro. Paling tidak, krisis di negara yang terkenal penuh tipuan dan kini terlilit utang luar biasa besarnya, yakni Yunani, sudah merusak citra mata uang Euro. Juga secara nasional visinya amat suram. Sebab, setelah fase subsidi besar-besaran, kini negara itu secara terpaksa harus memasuki periode penghematan amat ketat. Tapi tahun 2011 mendatang semua harus sudah tuntas. Artinya, kemungkinan dilakukannya reformasi penting lebih lanjut amatlah tipis.

Terakhir harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar : Krisis merupakan peluang bagi Yunani untuk melakukan retrospeksi. PM Papandreou tidak punya pilihan lain, dan harus menolak tuntutan pelaku pemogokan. Karena pihak oposisi, juga telah menyepakati haluan penghematan. Tinggal kini menunggu dukungan dari kelompok politisi elit dan seluruh lapisan masyarakat. Krisis utang itu, juga merupakan peluang yang datang hanya sekali, untuk menuntaskan masalah struktural. Termasuk diantaranya merampingkan administrasi negara yang tidak efektif dan menggelembung, mereformasi sistem pendidikan yang keropos serta menyehatkan jaring pengaman sosial khususnya kas pensiun yang dililit utang amat besar.

AS7AP/dpa/afpd